MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG POLA KONSUMSI MAKANAN IBU NIFAS

Oleh : Aat Agustini

(Dosen AKPER YPIB Majalengka)

 

ABSTRAK

Ibu nifas gizinya harus terpenuhi maka pola makan dengan menu seimbang sangat dianjurkan. Menu seimbang terdiri dari jumlah kalori serta zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat dan air. Promosi kesehatan sangat penting untuk menambah pengetahuan, salah satu promosi kesehatan yang paling sederhana adalah dengan penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi penyuluhan terhadap pengetahuan tentang pola konsumsi makanan ibu nifas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka.

Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimen dengan bentuk one group pre test-post test design, populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu nifas sebanyak 480 ibu nifas dan sampelnya sebanyak 91 ibu nifas menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data terdiri dari analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi relatif dan analisis bivariat menggunakan uji-t berpasangan (paired t-test).

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu nifas tentang pola konsumsi makanan sebelum perlakuan (pre test) diperoleh rata-rata sebesar 53,22 dan setelah perlakuan (post test) diperoleh rata-rata sebesar 57,65 dan ada pengaruh intervensi penyuluhan terhadap pengetahuan tentang pola konsumsi makanan ibu nifas (p value = 0,000).

Bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang pola konsumsi makanan ibu nifas perlu melakukan kegiatan penyuluhan secara rutin dan berkesinambungan kepada ibu nifas terutama pada ibu nifas yang berpengetahuan kurang.

Kata Kunci  :  Penyuluhan dan Pengetahuan Pola Makan Ibu Nifas

Link Download :

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMERIKSAAN KONTAK SERUMAH PADA PENDERITA TB DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KADIPATEN

Oleh :

Wawan Kurniawan

(Dosen STIKes YPIB Majalengka)

  ABSTRAK

Tuberkulosi paru merupakan penyakit yang berisiko penularannya mellaui kontak serumah. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kadipaten Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka tahun 2011 masih terdapat kasus Tuberkulosis paru yang ditularkan melalui kontak serumah 152 kasus (21,8%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pemeriksaan pemeriksaan kontak serumah pada Penderita tuberkulosis paru dengan Pendekatan Health Belief Model di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kadipaten tahun 2013.

Penelitian ini mengunakan metode crossectional. Data penelitian jenis data sekunder dari register data puskesmas dan data primer melalui kuesioner. Populasi penelitian ini seluruh anggota keluarga penderita tuberkulosis paru sebanyak 372 dari 90 penderita tuberkulosis paru dengan sampel sebanyak 79 anggota keluarga penderita tuberkulosis.

Hasil penelitian diperoleh kurang dari setengahnya (44,3%) responden tidak melakukan pemeriksaan kontak serumah, kurang dari setengahnya (35,4%) responden dengan persepsi kurang terhadap kemungkinan tertularnya Tb paru oleh anggota keluarga yang terkena Tb paru, kurang dari setengahnya (46,8%) responden dengan persepsi rendah tentang penyakit Tb paru, kurang dari setengahnya (35,4%) responden dengan persepsi baik terhadap manfaat dan rintangan pemeriksaan kontak serumah, kurang dari setengahnya (36,7%) dengan persepsi rendah tentang isyarat dan tanda bahaya Tb paru. Disimpulkan ada hubungan antara persepsi kerentanan, keseriusan, manfaat rintangan, isyarat dan tanda  yang dirasakan anggota keluarga penderita tuberkulosis paru dengan pemeriksaan kontak serumah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kadipaten tahun 2013, value = 0,010 <0,05.

Saran bagi tenaga kesehtan agar memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kontak serumah perlu ditingkatkan kembali untuk meningkatkan persepsi masyarakat tentang pemeriksaan kontak serumah.

Kata Kunci : Health Belief Model, TB Paru, Pemeriksaan Kontak Serumah

 Link Download:

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015