MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 8 Juli 2018

LITERATURE REVIEW: PENINGKATAN MUTU INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI MELALUI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

(LITERATURE REVIEW: IMPROVING THE QUALITY OF HIGHER EDUCATION INSTITUTIONS THROUGH HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT)

Oleh : Maria Hariyati Oktaviani1, Agus Santoso, S.Kp, M.Kep2

  1. Mahasiswa Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
  2. DosenMagister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Email :oktavianinofy@yahoo.com

ABSTRAK

Latarbelakang: Pengembangan lembaga pendidikan tinggi perlu dilakukan pengembangan kelembagaan, sumber daya manusia yang meliputi jumlah dan mutu dosen serta tenaga administrasi, restrukturisasi kurikulum, pengabdian masyarakat, peningkatan jumlah mahasiswa. Selain itu perlu pula direalisasikan pengembangan mutu dosen melalui program magister dan doktor, baik lokal, nasional maupun luar negeri bagi dosen atau calon dosen yang dianggap potensial untuk berkembang.

Tujuan: Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengembangkan sumberdaya institusi dan mengintegrasikannya menjadi daya kekuatan institusi yang efektif melalui pengembangan sumberdaya manusia.

Metode: Penelusuran artikel pada studi literatur ini melalui Google search, google scholar, undang-undang,  dengan kata kunci dosen, institusi, pengembangan.

Hasil dan Kesimpulan: Untuk meningkatkan mutu  suatu institusi pendidikan tinggi yang baik dibutuhkan salah satunya pengembangan SDM tenaga pendidik (dosen) yang meliputi 4 skill (training, development, career development, performance appraisal).

Kata kunci: dosen, institusi, pengembangan

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 8 Juli 2018

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT DAERAH GUNUNG JATI KOTA CIREBON TAHUN 2018

Oleh : 1. Sri Wahyuni, 2. Uni Wahyuni

1.Akademi Keperawatan YPIB Majalengka

2.RSUD Gunung Jati Cirebon

 

 

ABSTRAK

 

Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan tertulis yang mengungkapkan kepedulian moral, nilai dan tujuan keperawatan. Kode etik keperawatan sebagai landasan bagi seorang yang berprofesi sebagai perawat untuk memberikan asuhan keperawatan serta menjadi suatu ciri atau persyaratan profesi yang berarti penting dalam penentuan, pertahanan dan peningkatan standar profesi keperawatan (Nasrullah, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Tahmine et al (2010) menunjukkan konsep etika profesional keperawatan yang diberikan di sekolah atau kampus keperawatan hanya sebatas formalitas dan cenderung mengabaikan sehingga membuat banyak mahasiswa keperawatan menjadi tidak sensitif terhadap issue sehari hari dalam bekerja di bidang keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang kode etik keperawatan di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Kota Cirebon 2018.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode pengambilan sampel dilakukan secara random sampling yang diambil dari total sampel yang diperoleh dari data jumlah mahasiswa praktek di RSD Gunung Jati Kota Cirebon yang berjumlah 78 mahasiswa yang diambil secara acak.

Hasil penelitian yang didapatkan bahwa sebagian besar pengetahuan mahasiswa keperawatan terhadap kode etik keperawatan di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Kota Cirebon dalam kategori Baik dengan (78,3%) dan pengetahuan mengenai prinsip – prinsip etik keperawatan yang tertinggi adalah Respect For Autonomy yaitu 59,2 % dan yang terendah adalah Fidelity sebanyak 44,8% c) Mahasiswa keperawatan profesi (co-Ners) didominasi oleh perempuan sebanyak 58 Responden (70%)

Saran untuk Institusi pendidikan keperawatan adalah supaya dapat mengembangkan tingkat pengetahuan akan kode etik keperawatan dimulai sejak duduk di bangku kuliah dengan cara mengaplikasikan kode etik keperawatan yang berlaku dan bersosialisasi terkait kode etik keperawatan jika terdapat pembaharuan sehingga mahasiswa mendapatkan pengetahuan baru terkait kode etik keperawatan dan dihubungkan dengan kasus – kasus yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari.

Kata Kunci : Pengetahuan, Kode Etik

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 8 Juli 2018

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIGASONG

TAHUN 2017

Oleh : Rina Nuraeni1,   Aat Agustini2, Wawan Kurniawan3

1Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPIB Majalengka

2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPIB Majalengka

3Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPIB Majalengka

ABSTRAK

Kejadian anemia di UPTD Puskesmas Cigasong pada tahun 2017 sebanyak 110 orang (21,48%) dari jumlah ibu hamil 512 orang dan pada bulan Januari-Februari tahun 2017 ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 63 orang.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang tercatat di register kohort ibu di UPTD Puskesmas Cigasong pada tahun 2017 yaitu sebanyak 512 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami anemia yaitu sebanyak 110 orang sebagai kasus dan sisa dari populasi ibu hamil yang tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 402 orang sebagai kontrol. Sampel yang diambil menggunakan teknik total sampling.

Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cigasong Tahun 2017 kurang dari setengahnya mengalami kejadian anemia, sebagian kecil dengan usia resiko tinggi, sebagian kecil dengan paritas beresiko, sebagian kecil dengan jarak kehamilan beresiko, ada hubungan antara umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Ada hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Tidak ada hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cigasong Tahun 2017.

Kata Kunci       :  Kejadian Anemia. Ibu Hamil

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 8 Juli 2018

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP UPTD PUSKESMAS KADIPATEN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017

Oleh : Dian Hadinata

(Akademi Keperawatan YPIB Majalengka)

ABSTRAK

Kelengkapan dokumentasi keperawatan di Ruang Rawat Inap UPTD Puskesmas Kadipaten yang tidak lengkap sebanyak 56,59%. Tingginya angka ketidaklengkapan dokumentasi keperawatan akan berdampak negatif dalam pemberian asuhan keperawatan, yakni kurang tajam dan kurang tepatnya penegakkan diagnosa keperawatan sehingga pemenuhan kebutuhan pasien maupun pemecahan masalah pasien kurang optimal. Ketidaklengkapan pengisian dokumentasi keperawatan antara lain disebabkan kurangnya tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan dokumentasi keperawatan.
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara pengetahuan tentang dokumentasi keperawatan dengan pelaksanaan dokumentasi keperawatan di UPTD Puskesmas Kadipaten Kabupaten Majalengka tahun 2017.
Penelitian ini bersifat analitik kuantitatif dengan pendekatan “cross sectional”. Subyek penelitian sebanyak 17 Perawat yang diambil secara total sampling. Pengukuran pengetahuan dengan angket dan pelaksanaan dokumentasi keperawatan dengan observasi. Pengolahan data penelitian dengan analisis deskriptif dan analitik dengan uji korelasi Person Product Moment dengan  0,05.
Hasil penelitian diperoleh rata-rata pengetahuan Perawat tentang dokumentasi keperawatan 45,659; rata-rata pelaksanaan dokumentasi keperawatan 42,733, ada hubungan antara pengetahuan tentang dokumentasi keperawatan dengan pelaksanaan dokumentasi keperawatan diperoleh nilai p = 0,007.
Untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang dokumentasi keperawatan antara lain : Bagi Perawat : mengikuti refreshing dan mengikuti seminar tentang pendokumentasian keperawatan, meningkatkan pendidikan Perawat; Bagi UPTD Puskesmas Kadipaten : melaksanakan evaluasi secara rutin dan umpan balik pelaksanaan dokumentasi keperawatan; Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka : menyelenggarakan refreshing/pelatihan pendokumentasian keperawatan, penilaian jabatan fungsional Perawat yang optimal/riil, memfasilitasi izin belajar bagi Perawat.

Kata Kunci : pengetahuan, dokumentasi, perawat

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 8 Juli 2018

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BHINEKA TUNGGAL IKA UNTUK MENGANTISIPASI PAHAM RADIKALISME DI KALANGAN MAHASISWA STIKES YPIB MAJALENGKA

Oleh :  Ujang Permana

(Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPIB Majalengka)

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya hasil implementasi nilai- nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika untuk mengantisipasi paham radikalisme di kalangan mahasiswa STIKes YPIB Majalengka. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel penelitian mahasiswa STIKES YPIB Majalengka Semester 3 Tahun Akademik 2016-2017.

Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa implementasi nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika di kalangan mahasiswa dapat terlihat sikap saling menghormati, saling menghargai perbedaan, saling tolong menolong, aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan social, memiliki semangat kebangsaan untuk tetap menjaga keberagaman, tidak mudah terpengaruh pada paham-paham yang memicu tindakan radikalisme, menghargai hak asasi yang dimiliki oleh orang lain salah satunya dalam menentukan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Implementasi nilai- nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika untuk mengantisipasi paham radikalisme di kalangan mahasiswa STIKes YPIB Majalengka dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, baik melalui  kegiatan  perkuliahan maupun melalui kegiatan  di  luar kegiatan  perkuliahan  seperti kegiatan kemahasiswaan. Sedangkan hambatan  implementasi nilai-nilai   Bhineka Tunggal Ika untuk mengantisipasi paham radikalisme di kalangan mahasiswa STIKes YPIB Majalengka di antaranya masih adanya sikap kurang saling menghormati, kurang saling menghargai perbedaan, kurang saling tolong menolong, beberapa mahasiswa tidak aktif di berbagai kegiatan social, kurang memiliki semangat kebangsaan untuk tetap menjaga keberagaman, mudah terpengaruh pada paham-paham yang memicu tindakan radikalisme, dan beberapa mahasiwa tampak kurang menghargai hak asasi yang dimiliki oleh orang lain salah satunya dalam menentukan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Kata Kunci      :  nilai, Bhineka Tunggal Ika,  radikalisme, mahasiswa

Kepustakaan   :  21 (1986 – 2012)

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 8 Juli 2018

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG FLOUR ALBUS FISIOLOGI DAN FLOUR ALBUS PATOLOGI PADA SISWI KELAS X DI SMK NEGERI 1 KADIPATEN TAHUN 2017

Oleh : Arni Wianti

(Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPIB Majalengka)

ABSTRAK

Salah satu masalah kesehatan reproduksi remaja khususnya wanita  yang sering dikeluhkan adalah flour albus. Di Indonesia kejadian flour albus semakin meningkat, hampir 70% wanita di Indonesia pernah mengalami flour albus setidaknya sekali dalam hidupnya. Atas dasar itulah penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang flour albus fisiologi dan flour albus patologi pada kelas X di SMK Negeri 1 Kadipaten. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMKN I Kadipaten karena pada saat studi pendahuluan  di  SMKN I Kadipaten dan SMKN I Panyingkiran, peneliti melakukan wawancara kepada 10 siswi, didapatkan hasil wawancara di SMKN I Kadipaten 10 siswi mengatakan pernah mengalami flour albus.

Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas X di SMK Negeri 1 Kadipaten dengan teknik Systematic Random Sampling. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariate (analisis descriptif).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil responden tingkat pengetahuan remaja putri tentang flour albus fisiologi dan flour albus patologi pada kelas X di SMK Negeri 1 Kadipaten Tahun 2017 pada tingkat kurang sebanyak 21 responden (10,3%), kurang dari setengah responden tingkat pengetahuan remaja putri tentang flour albus fisiologi dan flour albus patologi pada kelas X di SMK Negeri 1 Kadipaten Tahun 2017 pada tingkat cukup sebanyak 67 responden (33,0%) dan lebih dari setengah responden tingkat pengetahuan remaja putri tentang flour albus fisiologi dan flour albus patologi pada kelas X di SMK Negeri 1 Kadipaten Tahun 2017 pada tingkat baik sebanyak 115 responden (56,7%).

Diharapkan pihak sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kepada siswa/siswinya dengan memberikan materi mengenai kesehatan reproduksi khususnya flour albus  dan menambah referensi kepustakaan yang bermanfaat bagi pembelajaran siswa/siswinya.

Kata Kunci : Pengetahuan, remaja putri, flour albus

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 8 Juli 2018

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN SCHIZOPHRENIA DI KLINIK KESEHATAN MENTAL RSUD MAJALENGKA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018

Oleh : Suharno

(Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPIB Majalengka)

ABSTRAK

Shizophrenia merupakan gangguan jiwa dengan gejala utama berupa waham dan halusinasi. Hasil diagnosis penyakit terbanyak di Klinik Kesehatan Mental RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka pada tahun 2017 adalah kasus schizophrenia yaitu sebanyak 3.335 kasus (77,18%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan tingkat kekambuhan pada pasien schizophrenia di Klinik Kesehatan Mental RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2018.
Jenis penelitiannya yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien schizophrenia di Klinik Kesehatan Mental RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka sebanyak 97 responden dengan teknik accidental sampling.Analisis datanya meliputi analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya responden tidak patuh minum obat dan kurang dari setengahnya responden mengalami tingkat kekambuhan sering. Ada hubungan antara kepatuhan minum obat dengan tingkat kekambuhan pada pasien schizophrenia di Klinik Kesehatan Mental RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2017 ( value = 0,010).
Pihak rumah sakit melalui petugas kesehatan agar meningkatkan pengawasan dan memberikan informasi kepada pasien schizophrenia mengenai pengobatan dan perlunya memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien tentang dukungan keluarga untuk mencegah resiko kekambuhan pada pasien schizophrenia dengan membantu mengontrol minum obat.

Kata Kunci : kepatuhan, kekambuhan, schizophrenia

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 8 Juli 2018

LITERATURE REVIEW: ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SDM KEPERAWATAN

 PADA JENJANG PENDIDIKAN SPESIALIS

Oleh : Anna Mariance Taeteti

(Mahasiswa Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang)

Email: ancetae@yahoo.com

ABSTRAK

Latar belakang: Perawat memiliki peranan penting terutama dalam mencapai pelayanan kesehatan secara paripurna dan holistik. Pelayanan kesehatan yang diberikan didukung dengan sumber daya manusia yang profesional. Berbagai masalah kesehatan yang terjadi dewasa ini menuntut adanya sistem kerja kolaborasi dan koordinasi antar disiplin, pemberi pelayanan diharapkan dapat mengantisipasi kompleksitas masalah kesehatan yang terjadi. Oleh karena itu, kondisi ini mengharuskan profesi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Tujuan: Menganalisa pentingnya pengembangan kebutuhan SDM keperawatan pada jenjang pendidikan spesialis.

Metode: Penelusuran artikel melalui Google search, Google Scholar, CINAHL dengan kata kunci clinical nurse specialist, nurse practitioner, competence, nursing education. Penelusuran tersebut mendapatkan 6 artikel yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, antara lain artikel terbit tahun 2007-2017, bentuk full text kemudian dianalisa secara narasi.

Hasil: Penelusuran data mengunakan kata kunci dan kriteria pada electronic data based diatas, didapatkan 6artikel.Artikel tersebut dikelompokkan dalam 2 kategori: Ruang Lingkup Pendidikan Spesialis, Kompetensi Perawat Spesialis.

Kesimpulan: Pengembangan SDM perawat pada jenjang pendidikan spesialis penting dilakukan dan harus didukung oleh lintas sektor yang memakai jasa pelayanan keperawatan sehingga profesionalitas perawat spesialis klinis dapat direalisasikan pada asuhan keperawatan secara biopsikososiospritual demi perbaikan kesehatan pasien.

Kata kunci: clinical nurse specialist, nurse practitioner, competence, nursing education

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 8 Juli 2018

LITERATURE REVIEW: TENAGA PERAWAT DITUNTUT HARUS SEMAKIN KOMPETEN DALAM
MEMBERIKAN ASUHAN
(LITERATURE REVIEW: NURSES NEEDED TO BE MORE COMPETENT IN GIVING CARE)

Oleh : Paskalis M. Usfinit1, Agus Santoso, S.Kp, M.Kep2
1. Mahasiswa Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
2. Dosen Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Email : usfinit.paskal@yahoo.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Keperawatan sebagai profesi akan terus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang dan terus mengalami perubahan. Terjadinya perubahan atau pergeseran dari berbagai faktor dapat juga mempengaruhi ilmu keperawatan yang berdampak pada perubahan dalam pelayanan atau asuhan keperawatan, perkembangan Iptek, maupun perubahan dalam masyarakat keperawatan. Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada era global akan terus berubah karena masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat juga terus mengalami perubahan.
Tujuan: Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengembangkan kompetensi perawat untuk semakin kompeten dalam memberikan asuhan.
Metode: Penelusuran artikel pada studi literatur ini melalui Google search, google scholar, tinjauan pustaka dan teori, dengan kata kunci perawat kompeten, asuhan keperawatan dan perubahan pelayanan. Penelusuran terbatas pada artikel, dengan tahun terbit 2008-2017 dan dalam bentuk full text dan tinjauan pustaka.
Hasil dan Kesimpulan: Untuk mengembangkan kompetensi perawat semakin kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan meningkatkan jenjang pendidikan perawat, mengikuti uji kompetensi nasional dan kredensial bagi tenaga perawat
Kata kunci: perawat kompeten, asuhan keperawatan, perubahan pelayanan keperawatan.

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 8 Juli 2018

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM (DEEP BREATHING) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PASIEN HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

Oleh : Rahayu Setyowati

(Akademi Keperawatan YPIB Majalengka)

ABSTRAK

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal. Salah satu perawatan non farmakologis yaitu dengan cara memberikan teknik relaksasi nafas dalam (deep breathing). Kejadian hipertensi di UPTD Puskesmas Sumberjaya tahun 2015 sebanyak 866 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah sistolik pada pasien hipertensi.

Jenis penelitiannya yaitu quasi eksperimental dengan pendekatan pretest-posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 pasien hipertensi, terdiri dari kelompok kontrol sebanyak 45 orang dan kelompok eksperimen sebanyak 45 orang dengan teknik pengambilan purposive sampling. Uji hipotesisnya menggunakan uji t-independen pada α = 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik pada kelompok kontrol sebelum teknik relaksasi nafas dalam sebesar 147,49 mmHg dan kelompok eksperimen sebesar 150,18 mmHg. Rata-rata tekanan darah sistolik pada kelompok kontrol pada pengukuran yang kedua (post) sebesar 147,11 mmHg, sementara pada kelompok eksperimen sesudah perlakuan teknik relaksasi nafas dalam sebesar 140,77 mmHg. Terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah sistolik pada pasien hipertensi di UPTD Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2016.

Teknik relaksasi nafas dalam dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif penanganan non farmakologis untuk mengatasi tekanan darah pada pasien hipertensi dan perawat agar memberikan latihan teknik relaksasi nafas dalam kepada setiap pasien hipertensi.

Kata kunci       : Deep Breathing, Tekanan Darah, Sistolik, Hipertensi

Kepustakaan    : 38 (2010-2015)

Download