Oleh : Windri Dewi Ayu
(AKPER YPIB Majalengka)
ABSTRAK
Teknik relaksasi dengan pernafasan dapat mengendalikan nyeri dengan meminimalkan aktifitas simpatik dalam sistem saraf otonom. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD Majalengka bahwa pasien yang mendapatkan relaksasi saat perawatan luka menyatakan bahwa rasa nyeri yang dirasakan berkurang dibanding sebelum relaksasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomi saat perawatan luka di RSUD Majalengka Tahun 2019.
Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan desain one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien post operasi laparatomi di RSUD Majalengka pada bulan Mei sampai dengan Juni tahun 2019 dan didapat jumlah sampel sebanyak 34 responden. Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji T-berpasangan (Paired t-test).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomi saat perawatan luka sebelum teknik relaksasi diperoleh rata-rata sebesar 6,176 dan sesudah teknik relaksasi diperoleh rata-rata sebesar 4,117. Terdapat pengaruh teknik relaksasi terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomi saat perawatan luka di RSUD Majalengka Tahun 2019 (r value = 0,000).
Teknik relaksasi dapat dijadikan sebagai salah satu terapi yang bisa diberikan pada setiap pasien post operasi laparatomi saat perawatan luka untuk mengatasi intensitas nyeri yang dialami oleh pasien.
Kata KunciĀ : teknik relaksasi, operasi laparatomi, intensitas nyeri