MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume II Nomor 4 Juli 2016

HUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI

PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 MAJALENGKA TAHUN 2015

 

 Oleh  : Eti Rohayati

 

ABSTRAK

 

Kesehatan reproduksi remaja merupakan salah satu program pemerintah di dalam sektor pembangunan sosial budaya. Salah satu faktor yang menyebabkan siklus menstruasi pada remaja putri adalah stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres dengan siklus menstruasi pada remaja puteri di SMAN 2 Majalengka .

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh remaja puteri kelas X dan XI SMAN 2 Majalengka. Populasinya yaitu sebanyak 220 siswi dan sampelnya sebanyak 69 siswi dengan teknik proportional non random quota sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dengan kuesioner. Analisis datanya meliputi analisis univariat untuk stres menggunakan skor DASS-21 dan untuk siklus menstruasi berdasarkan lamanya menstruasi, sementara analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan α = 0,05.

Hasil penelitian menyatakan bahwa siswi yang stres sedang (10,1%), stres ringan (33,3%) dan yang tidak stres (56,5%). Lebih dari setengah mengalami siklus menstruasi tidak normal. Ada hubungan yang bermakna antara stres dengan siklus menstruasi pada remaja puteri di SMAN 2 Majalengka.

Disarankan pihak sekolah diharapkan lebih meningkatkan lagi peran guru BK atau BP untuk memberikan bimbingan kepada siswi, serta mengadakan kerja sama dengan petugas kesehatan setempat untuk mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi pada siswi.

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume II Nomor 4 Juli 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIGASONG KABUPATEN MAJALENGKA PERIODE MEI-JUNI TAHUN 2015

 

Oleh  :  Rina Nuraeni

 

ABSTRAK

 

Pengetahuan ibu Balita tentang pencegahan diare diperlukan berbagai upaya penanganan. baik secara medic maupun upaya perubahan tingkah laku dengan melakukan pendidikan kesehatan yang terus dilakukan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu balita tentang pencegahan diare pada balita Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 97 balita. Sampel yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian dari faktor-faktor yang berhubungan dengan pencegahan diare pada balita menunjukkan dari faktor pengetahuan, kurang dari setengahnya (27,8%) ibu balita berpengetahuan kurang tentang pencegahan diare pada balita. Faktor pendidikan, kurang dari setengahnya (27,8%) berpendidikan rendah. Faktor pengalaman, lebih dari setengahnya (61,9%) ibu balita kurang berpengalaman dan Faktor social ekonomi ,kurang dari setengahnya (42,3%) keadaan social ekonominya kurang. Ada hubungan antara pendidikan ibu  balita dengan pengetahuan ibu balita tentang pencegahan diare, hasil uji chi square yakni p value  = (< 0,05). Ada hubungan antara sosial ekonomi dengan pengetahuan ibu balita tentang pencegahan diare, hasil uji chi square yakni p value = 0,000 (< 0,05) dan ada hubungan antara pengalaman ibu balita dengan pengetahuan ibu balita tentang pencegahan diare dari hasil uji square yakni p value = 0,044 (< 0,05).

Kata Kunci : Pengetahuan Tentang Pencegahan Diare

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume II Nomor 4 Juli 2016

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ANGINA PEKTORIS DI POLIKLINIK DALAM RSUD MAJALENGKA TAHUN 2015

 

Oleh : Sri Wahyuni

ABSTRAK

Meningkatnya jumlah pasien angina pektoris dari tahun ke tahun memungkinkan meningkatnya jumlah pasien yang mengalami kecemasan. Dari hasil wawancara dengan 10 pasien didapatkan 6 orang pasien mengalami cemas. Kecemasan tersebut bervariasi dari kecemasan ringan sampai kecemasan berat. Kecemasan yang dialami pasien mempunyai beberapa alasan diantaranya kurangnya dukungan dari keluarga.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien angina pektoris. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitaif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien angina pektoris yang tercatat di rekamedik Poliklinik Dalam RSUD Majalengka periode tahun 2015 yaitu sebanyak 394 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang. Sampel yang diambil menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan pasien pasien angina pektoris di Poliklinik Dalam RSUD Majalengka Tahun 2015 kurang dari setengahnya tidak mendapat dukungan dari keluarga yaitu sebesar (32,5%). Pasien angina pektoris di Poliklinik Dalam RSUD Majalengka Tahun 2015 kurang dari setengahnya mengalami tingkat kecemasan berat yaitu sebesar (27,5%). Ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien angina pektoris di Poliklinik Dalam RSUD Majalengka Tahun 2015dengan p value = 0,000 < 0,05.

Kata Kunci : Dukungan Sosial Keluarga, Kecemasan Pasien Angina Pektoris

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume II Nomor 4 Juli 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG INFEKSI SALURAN

PERNAPASAN AKUT (ISPA) DENGAN UPAYA PENCEGAHAN ISPA

PADA BALITA DI KELURAHAN MUNJUL WILAYAH KERJA

UPTD PUSKESMAS MUNJUL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

 

Oleh  : Aat Agustini

 

 

ABSTRAK

 

Saat ini di Indonesia angka kejadian ISPA masih tinggi maka diperlukan upaya-upaya kesehatan masyarakat dalam mencegah terjadinya ISPA. Kelurahan Munjul merupakan desa dengan angka kejadian ISPA tertinggi yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Munjul Kabupaten Majalengka yaitu sebesar 28,4% dan hasil studi pendahuluan masih banyak ibu balita di Kelurahan Munjul yang pengetahuannya masih kurang (71,4%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu balita tentang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan upaya pencegahan ISPA di Kelurahan Munjul Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Munjul Kabupaten Majalengka Tahun 2015.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu balita usia 1-5 tahun di Kelurahan Munjul Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Munjul Tahun 2015 dan pada bulan Januari sampai dengan April sebanyak 909 ibu balita dan sampelnya sebanyak 90 ibu balita dengan teknik proportional random sampling. Analisis datanya meliputi analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan α = 0,05.

Hasil penelitian menyatakan bahwa ibu balita yang memiliki pengetahuan tentang ISPA kurang sebesar 54%, yang berupaya dalam pencegahan ISPA kurang sebesar 55%. Ada hubungan antara pengetahuan ibu balita dengan upaya pencegahan ISPA.

Perlunya petugas kesehatan lebih meningkatkan kegiatan promosi kesehatan melalui penyuluhan dan pemberian informasi di wilayah kerjanya pada ibu balita serta melakukan pembinaan dan bimbingan pada kader-kader posyandu untuk mengaktifkan ibu balita mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan upaya pencegahan ISPA.

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume II Nomor 4 Juli 2016

HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN MEKANISME KOPING
DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DISPEPSIA
DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD MAJALENGKA TAHUN 2015

Oleh : Rahayu Setyowati

ABSTRAK

Kejadian dispepsia di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Majalengka pada tahun 2013 sebanyak 1.197 pasien, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 1.244 pasien, mengalami kenaikan sebesar 47 pasien atau sebesar 3,9 % dari tahun 2013. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan mekanisme koping dengan frekuensi kejadian dispepsia di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Majalengka tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dispepsia yang tercatat di Poliklinik Dalam RSUD Majalengka periode Januari-Maret tahun 2015 yaitu sebanyak 464 orang. Adapun besar sampel yang ditetapkan adalah 82 orang. Sampel diambil menggunakan teknik Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling).
Hasil penelitian menunjukan bahwa kurang dari setengahnya (28,0%) pasien sering mengalami gejala dispepsia dan lebih dari setengahnya (72,0%) pasien jarang mengalami gejala dispepsia, kurang dari setengahnya (48,8%) pasien dispepsia mengalami stres dan lebih dari setengahnya (51,2%) pasien dispepsia tidak mengalami stres, kurang dari setengahnya (43,9%) pasien dispepsia menggunakan mekanisme koping stres maladaptif dan lebih dari setengahnya (56,1%) pasien dispepsia menggunakan mekanisme koping stres adaptif.
Hasil uji korelasi menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara tingkat stres pada pasien dispepsia dengan frekuensi kejadian dispepsia (p value=0,002) dan ada hubungan antara mekanisme koping stres pasien dispepsia dengan frekuensi kejadian dispepsia (p value=0,029). Saran ditunjukan bagi petugas kesehatan dalam hal ini perawat atau dokter lebih aktif lagi dalam menjalankan konseling tentang penyakit dispepsia dan upaya pencegahan penyakit dispepsia. Bagi pasien dyspepsia agar berusaha menambah wawasan dengan berkonsultasi pada petugas kesehatan atau dengan membaca buku-buku tentang penyakit dispepsia.

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume II Nomor 4 Juli 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN YANG TERPASANG KATETER 

DI RS  PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Oleh :

01. Podo Yuwono

02. Ernawati

ABSTRAK

 

Latar belakang : infeksi nosokomial banyak terjadi didunia khusunya dinegara berkembang. Salah satu faktor penyebab terjadinya infeksi nosokomial yaitu infeksi dari kateter urin.

Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor diagnosa medis, ukuran kateter, prosedur pemasangan kateter, prosedur perawatan kateter, dan jangka waktu pemasangan kateter di ruang Barokah RSU PKU Muhammadiyah Gombong.

Metode : Penelitian survei  analitik dengan pendekatan cohort (prospective), jumlah sampel 50 orang dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan Chi Square.

Hasil : hasil analisis menunjukkan nilai Chi Kuadrat (X²)hitung sebesar 11,278 dengan signifikansi (p) 0,01, dibandingkan dengan nilai Chi Kuadrat (X²)tabel pada taraf signikansi 5% sebesar 3,481. Hasil tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor diagnose medis, ukuran kateter, prosedur pemasangan, prosedur perawatan kateter, dan jangka waktu pemasangan dengan kejadian infeksi saluran kemih di ruang Barokah RSU PKU Muhammadiyah Gombong.

Kesimpulan : penting bagi perawat untuk lebih memperhatikan Standart operational Prosedure (SOP) dalam setiap tindakan keperawatan khususnya pada pemasangan kateter untuk menghindari dari kejadian infeksi

Kata kunci : Faktor-faktor, Infeksi saluran kemih, Kateter

Link Downlaod :

medisina-jurnal-keperawatan-dan-kesehatan-akper-ypib-majalengkavolume-ii-nomor-4-juli-2016