FAKTOR RESIKO TERHADAP KEJADIAN DISPEPSIA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015
Oleh : Ade Tedi Irawan
(Dosen AKPER YPIB Majalengka)
ABSTRAK
Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh, cepat kenyang dan sendawa. Beberapa faktor resiko terhadap kejadian dyspepsia adalah faktor diet, pola makan, psikologis, peningkatan sekresi asam lambung, penurunan fungsi motorik lambung (motalitas), Non Steroid Anti Inflamatory Drugs (NSAID), infeksi helicobacter pilori (Hp) dan gaya hidup (merokok, konsumsi kopi dan alkohol). Tujuan penelitian adalah diketahuinya faktor-faktor resiko terhadap kejadian dispepsia di Instalasi Rawat Inap RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2015.
Penelitian menggunakan jenis deskriptif analitik kepada variabel independen faktor diet, pola makan, gaya hidup, penggunaan Non Steroid Anti Inflamatory Drugs (NSAID) dan variabel dependen adalah kejadian dispepsia. Penelitian dilaksanakan tanggal 18 Mei – 19 Juni 2015 kepada 96 pasien menggunakan acidental sampling
Hasil penelitian didapatkan gambaran resiko tinggi terhadap kejadian dispepsia akibat faktor pola makan dan diet 51,04%, faktor gaya hidup 64,58%, faktor NSAID 56,25% dan resiko rendah terhadap kejadian dispepsia akibat faktor pola makan dan diet 48,96%, faktor gaya hidup 35,42% dan faktor NSAID 43,75%.
Menindaklanjuti keadaan tersebut, maka perawat harus mampu melaksanakan pendidikan kesehatan pada pasien sesuai faktor yang paling berresiko yaitu gaya hidup pasien misalnya menbgurangi mengkonsumsi minuman kopi, teh, minuman beralkohol dan merokok selain faktor pola makan, diet dan penggunaan Non Steroid Anti Inflamatory Drugs (NSAID).
Kata Kunci : Faktor Resiko Dispepsia
Link Download
MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015