MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

FAKTOR RESIKO TERHADAP KEJADIAN DISPEPSIA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

Oleh : Ade Tedi Irawan

(Dosen AKPER YPIB Majalengka)

ABSTRAK

Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh, cepat kenyang dan sendawa. Beberapa faktor resiko terhadap kejadian dyspepsia adalah faktor diet, pola makan, psikologis, peningkatan sekresi asam lambung, penurunan fungsi motorik lambung (motalitas), Non Steroid Anti Inflamatory Drugs (NSAID), infeksi helicobacter pilori (Hp) dan gaya hidup (merokok, konsumsi kopi dan alkohol). Tujuan penelitian adalah diketahuinya faktor-faktor resiko terhadap kejadian dispepsia di Instalasi Rawat Inap RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2015.

Penelitian menggunakan jenis deskriptif analitik kepada variabel independen faktor diet, pola makan, gaya hidup, penggunaan Non Steroid Anti Inflamatory Drugs (NSAID) dan variabel dependen adalah kejadian dispepsia. Penelitian dilaksanakan  tanggal 18 Mei – 19 Juni 2015 kepada 96 pasien menggunakan acidental sampling

Hasil penelitian didapatkan gambaran resiko tinggi terhadap kejadian dispepsia akibat faktor pola makan dan diet 51,04%, faktor gaya hidup 64,58%, faktor NSAID 56,25% dan resiko rendah terhadap kejadian dispepsia akibat faktor pola makan dan diet 48,96%, faktor gaya hidup 35,42% dan faktor NSAID 43,75%.

Menindaklanjuti keadaan tersebut, maka perawat harus mampu melaksanakan pendidikan kesehatan pada pasien sesuai faktor yang paling berresiko yaitu gaya hidup pasien misalnya menbgurangi mengkonsumsi minuman kopi, teh, minuman beralkohol dan merokok selain faktor pola makan, diet dan penggunaan Non Steroid Anti Inflamatory Drugs (NSAID).

Kata Kunci            :  Faktor Resiko Dispepsia

Link Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG POLA KONSUMSI MAKANAN IBU NIFAS

Oleh : Aat Agustini

(Dosen AKPER YPIB Majalengka)

 

ABSTRAK

Ibu nifas gizinya harus terpenuhi maka pola makan dengan menu seimbang sangat dianjurkan. Menu seimbang terdiri dari jumlah kalori serta zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat dan air. Promosi kesehatan sangat penting untuk menambah pengetahuan, salah satu promosi kesehatan yang paling sederhana adalah dengan penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi penyuluhan terhadap pengetahuan tentang pola konsumsi makanan ibu nifas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka.

Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimen dengan bentuk one group pre test-post test design, populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu nifas sebanyak 480 ibu nifas dan sampelnya sebanyak 91 ibu nifas menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data terdiri dari analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi relatif dan analisis bivariat menggunakan uji-t berpasangan (paired t-test).

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu nifas tentang pola konsumsi makanan sebelum perlakuan (pre test) diperoleh rata-rata sebesar 53,22 dan setelah perlakuan (post test) diperoleh rata-rata sebesar 57,65 dan ada pengaruh intervensi penyuluhan terhadap pengetahuan tentang pola konsumsi makanan ibu nifas (p value = 0,000).

Bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang pola konsumsi makanan ibu nifas perlu melakukan kegiatan penyuluhan secara rutin dan berkesinambungan kepada ibu nifas terutama pada ibu nifas yang berpengetahuan kurang.

Kata Kunci  :  Penyuluhan dan Pengetahuan Pola Makan Ibu Nifas

Link Download :

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMERIKSAAN KONTAK SERUMAH PADA PENDERITA TB DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KADIPATEN

Oleh :

Wawan Kurniawan

(Dosen STIKes YPIB Majalengka)

  ABSTRAK

Tuberkulosi paru merupakan penyakit yang berisiko penularannya mellaui kontak serumah. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kadipaten Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka tahun 2011 masih terdapat kasus Tuberkulosis paru yang ditularkan melalui kontak serumah 152 kasus (21,8%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pemeriksaan pemeriksaan kontak serumah pada Penderita tuberkulosis paru dengan Pendekatan Health Belief Model di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kadipaten tahun 2013.

Penelitian ini mengunakan metode crossectional. Data penelitian jenis data sekunder dari register data puskesmas dan data primer melalui kuesioner. Populasi penelitian ini seluruh anggota keluarga penderita tuberkulosis paru sebanyak 372 dari 90 penderita tuberkulosis paru dengan sampel sebanyak 79 anggota keluarga penderita tuberkulosis.

Hasil penelitian diperoleh kurang dari setengahnya (44,3%) responden tidak melakukan pemeriksaan kontak serumah, kurang dari setengahnya (35,4%) responden dengan persepsi kurang terhadap kemungkinan tertularnya Tb paru oleh anggota keluarga yang terkena Tb paru, kurang dari setengahnya (46,8%) responden dengan persepsi rendah tentang penyakit Tb paru, kurang dari setengahnya (35,4%) responden dengan persepsi baik terhadap manfaat dan rintangan pemeriksaan kontak serumah, kurang dari setengahnya (36,7%) dengan persepsi rendah tentang isyarat dan tanda bahaya Tb paru. Disimpulkan ada hubungan antara persepsi kerentanan, keseriusan, manfaat rintangan, isyarat dan tanda  yang dirasakan anggota keluarga penderita tuberkulosis paru dengan pemeriksaan kontak serumah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kadipaten tahun 2013, value = 0,010 <0,05.

Saran bagi tenaga kesehtan agar memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kontak serumah perlu ditingkatkan kembali untuk meningkatkan persepsi masyarakat tentang pemeriksaan kontak serumah.

Kata Kunci : Health Belief Model, TB Paru, Pemeriksaan Kontak Serumah

 Link Download:

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS (TB) DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN TB PARU DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

 

Oleh : Rina Nuraeni

ABSTRAK

Tuberkulosis (TB atau TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Pasien tuberkulosis yang di rawat inap di RSUD Cideres Kbupaten Majalengka mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2013 sebesar 6,6% menjadi 16,3% pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang Tuberkulosis (TB) dengan tingkat kecemasan pada pasien TB Paru di RSUD Cideres kabupaten majalengka tahun 2015.

Penelitian ini merupakan penelitian kolerasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang dengan teknik simple random sampling. Analisis datanya meliputi analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan α = 0,05.

Hasil penelitian menyatakan bahwa kurang dari setengahnya (40,0%) pasien berpengetahuan kurang dan lebih dari setengahnya (60,0%) pasien mengalami cemas sedang. Ada hubungan antara pengetahuan tentang tuberkulosis (TB) dengan tingkat kecemasan pada pasien TB paru di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2015 (p value = 0,047).

Berdasarkan hasil penelitian ini perlunya melakukan intervensi kepada pasien TB Paru dengan memberikan informasi atau konseling tentang tuberkulosis agar wawasan dan pengetahuannya meningkat sehingga mengurangi kecemasan pada pasien TB.

Link Download :

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT PADA IBU DENGAN ANGKA KESAKITAN BALITA AKIBAT DIARE DI DESA GIRIMULYA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BANJARAN KECAMATAN BANJARAN

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

Oleh : Tresna Komalasari

ABSTRAK

Di Indonesia angka kesakitan dan kematian diare pada balita masih tinggi dengan angka kesakitan balita akibat diare 1,3 episode per-anak pertahun. Penyakit ini terjadi dikarenakan kurangnya ber-Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Berdasarkan data dari Puskesmas Banjaran Tahun 2014 di Desa Girimulya terdapat 51 balita terkena diare dan hasil cakupan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Desa Girimulya menunjukan bahwa desa tersebut ber-PHBS terendah dengan kategori pratama yaitu hasil cakupannya < 25%.Tujuan penelitian adalah diketahuinya gambaran PHBS pada ibu dan  gambaran angka kesakitan balita akibat diare serta hubungan PHBS pada ibu dengan angka kesakitan balita akibat diare di Desa Girimulya wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik cross sectional dengan sampel probability propotional to size. Hasil penelitian dianalisa data baik univariat yaitu dengan cara mendistribusikan masing-masing variabel dan bivariat yaitu dengan cara uji Chi-square kemudian menggunakan software.  Cara ukur penelitian menggunakan teknik wawancara dan observasi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 192 ibu balita dengan sampel sebanyak 66 responden.

   Hasil penelitian didapatkan gambaran 71,2% mengalami angka kesakitan balita akibat diare yang tidak normal dan 28,8% mengalami angka kesakitan balita akibat diare yang normal. Analisis bivariat uji Chi-square merupakan P value < 0,05 yaitu PHBS P value 0,043 yang artinya ada hubungan antara PHBS pada ibu dengan angka kesakitan balita akibat diare di Desa Girimulya Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka Tahun 2015.

                Menindak lanjuti keadaan tersebut diharapkan perawat meningkatkan pendidikan kesehatan tentang PHBS pada ibu yang dapat menurunkan angka kesakitan balita misalnya penyakit diare.

Kata Kunci     : Diare, Perilaku Hidup Bersih Sehat pada ibu, dan Angka kesakitan  balita.

Link Download :

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG RESIKO KEHAMILAN DI USIA DINI DI DESA HEULEUT KECAMATAN KADIPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014

Oleh : Tintin Purnamasari

ABSTRAK

Kehamilan pada masa remaja mempunyai resiko medis yang cukup tinggi, karena pada masa remaja ini, alat reproduksinya belum cukup matang untuk melakukan fungsinya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang resiko kehamilan usia dini di Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten Tahun 2014. Desa Heuleut merupakan salah satu desa dengan usia penikahan tertinggi dengan usia pernikahan di bawah 16 tahun di Kecamatan Kadipaten, yaitu 24 orang. Berdasarkan dari survey awal pada bulan mei 2014 yang dilakukan yang dilakukan pada 7 orang remaja putri ditemukan 4 orang remaja putri yang kurang mengerti tentang resiko kehamilan di usia muda.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan reponden penelitian remaja putri dengan kriteria usia < 19 tahun, sejumlah 24 orang. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi.

Hasil analisa data penelitian diperoleh kesimpulan bahwa lebih dari setengahnya (54,2%) remaja di Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten dengan pengetahuan kurang tentang bahaya kehamilan dini; sebagian besar (79,2%) responden di Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten dengan pendidikan rendah; kurang dari setengahnya (29,5%) responden di Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten dengan latar belakang keluarga tidak bekerja; dan lebih dari setengahnya (54,2) remaja yang tidak suka mengakses media informadi di Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten dengan pengetahuan kurang tentang risiko kehamilan dini.

Remaja hendaknya mempelajari dan mengikuti penyuluhan kesehatan reproduksi dan pendidikan seks yang dilakukan berbagai instansi, baik sekolah, lingkungan sehingga dapat memahami kesehatan reproduksi. Remaja hendaknya mengakses media informasi yang memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi.

Kata Kunci          : Remaja, Kehamilan Dini

Kepustakaan     :  24 (2003-2013)

Link Download :

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

Oleh:
Deis Isyana Nur Putri

ABSTRAK

Motivasi dapat membuat seseorang berbuat demi mencapai tujuan, motivasi yang tinggi diharapkan akan menghasilkan prestasi yang baik melalui proses belajar. Prestasi akademik adalah hasil yang diperoleh akibat dari belajar dalam konteks akademis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Akper YPIB Majalengka. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa tingkat II semester III Akademi Keperawatan YPIB Majalengka dengan jumlah sampel 40 orang yang didapatkan dengan teknik stratified random sampling. Waktu penelitian selama 1 bulan menggunakan kuesioner dan data sekunder berupa IPK yang diperoleh dari bagian akademik.
Setelah dilakukan analisis menggunakan uji statistic dengan tingkat kemaknaan α = 0.05 dan hasil uji statistic Pearson Chi-Square Test adalah 0.004. Oleh karena nilai ρ < 0.05 maka ditemukan hubungan yang bermakna antara motivasi menjadi perawat dengan prestasi akademik mahasiswa Akper YPIB Majalengka.
Kata kunci: motivasi, prestasi

Link Download :

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

PENGARUH PEMBERIAN PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) KASUS PEMBEDAHAN TERHADAP PEMAHAMAN TENTANG TINDAKAN MEDIS PADA PASIEN POST OPERASI DI RUANG MAWAR RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON 2015

Oleh :

Sri Wahyuni

 

ABSTRAK

 

Informed consent atau persetujuan tindakan medis adalah persetujuan yang diberikan pasien atau keluarga atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Dengan kata lain bahwa Persetujuan Tindakan Medis merupakan  persetujuan yang diperoleh dokter setelah pasien diberi informasi dan penjelasan sebelum dilakukan tindakan. Banyak kasus ditemui bahwa penjelasan mengenai tindakan medis yang harus diterima pasien tidak disampaikan dengan yang seharusnya karena terkendala waktu dan lain sebagainya, sehingga informed consent hanya sekedar tandatangan bahwa pasien setuju dilakukan tindakan medis diatas selembar kertas dan pasien tidak sepenuhnya memahami mengenai tindakan medis yang akan dilakukan kepadanya. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pemberian persetujuan tindakan medis (informed consent) kasus pembedahan terhadap pemahaman tentang tindakan medis pada pasien post operasi di ruang mawar RSUD Gunung Jati Kota Cirebon 2015.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan sampelnya adalah seluruh pasien post operasi di ruang mawar (R 8) bedah laki – laki di Rumah Sakit Gunung Jati Kota Cirebon selama 2 hari yaitu tanggal 28 dan 29 Juni 2015, diperoleh sampel sebanyak 20 responden.

Hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 28 dan 29 juni pada 20 responden didapatkan hasil bahwa penjelasan mengenai tindakan medis sebagian besar (65 %) kategori tinggi, artinya pemberi informasi memberikan informasi yang cukup lengkap kepada responden, sedangkan dalam hal penyampaian dalam hal ini sebagian besar (75%) bahasa penyampaian mudah diterima oleh pemberi persetujuan. Dalam penyampaian pemberi informasi menyampaikan penjelasan tindakan medis dengan santai didapatkan (80 %) dan  Tingkat pemahaman pemberi persetujuan terhadap bagian dari tindakan medis sebagian besar dikatakan baik walau ada beberapa point yang yang berada pada kategori jelek yaitu : tingkat pemahaman pada alternatif tindakan (40%), sedangkan pada komplikasi (40%) berada pada kategori sedang dan pada tujuan tindakan operasi (75%) berada pada kategori baik.

Saran bagi pihak Rumah SakitSebaiknya mengevaluasi kembali apakah semua tenaga medis yang melakukan tindakan bedah atau tindakan invasif lainnya sudah melaksanakan Persetujuan Tindakan Medis sesuai dengan protap yang berlaku.

Link Download :

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PENDERITA HIPERTENSI

Yunita Galih Yudanari

(Mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung)

 

Abstrak

Hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit kronik dengan insidensi yang terus meningkat pertahun. Pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi dipengaruhi oleh kepatuhan penderita dalam melakukan kontrol tekanan darah dan konsumsi obat anti hipertensi. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan pasien hipertensi dalam menjalankan pengobatan dengan menggunakan metode tinjauan literatur dari berbagai sumber tentang hipertensi dan kepatuhan pasien hipertensi terhadap pengobatan. Hasil dari tinjauan literatur menunjukkan bahwa pasien hipertensi kebanyakan tidak patuh terhadap prosedur pengobatan dan kontrol terhadap tekanan darah dengan beberapa alasan diantaranya adalah kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan pasien hipertensi. Kepatuhan dapat ditingkatkan dengan adanya pendidikan kesehatan dengan metode diskusi kelompok, dimana terjadi sharing pengalaman diantara pasien hipertensi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi terhadap kepatuhan pengobatan.

Kata Kunci: Hipertensi, Kepatuhan, Pendidikan Kesehatan, Diskusi Kelompok

Link Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume I Nomor 2 Juli 2015

PENGALAMAN MELAKUKAN PANTANG MAKAN PADA IBU MENYUSUI PASKA BEDAH SESAR

( The experience of food restriction  on breastfeeding mother after caesarean section  )

Eni Haryati

 (Dosen Akademi Keperawatan Dharma Husada Cirebon)

Abstract

Background: One of the needs in physical recovery of mother after caesarean section is the adequate amount of nutrients, but there are so many mothers who do food restriction after caesarean.

Purpose: The aim of this research is to describe  the experience of food restriction  on breastfeeding mother after caesarean section in Cirebon.

Method: This phenomenology research involved eight participants through in-depth interview.

Result: This study identified seven themes, the  major of food restriction; limitation of carbohydrate, salt and liquid consumption; the increasing of vegetables protein, vegetables, and fruits consumption; parents’advice, tradition/beliefs that make the mother and the baby  healthy are the reasons to do food restriction; lack of  breastmilk production, physical and phsycological problems faced by mother; increases the consumption of ‘katuk’ leaves, yum bean, milk and supplement for increasing breastmilk production and the expectations to the health care.

Conclusion: The study recommends that the importance of giving information to the mother and family with cultural aspect approach .

 

Keywords: breastfeeding, food restriction post-cesarean section

Link Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Volume I Nomor 2 Juli 2015