MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume III Nomor 6 Juli 2017

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI PREMATUR DI RSUD GUNUNG JATI CIREBON TAHUN 2016

 

Oleh :

Wardah* H. Ade Tedi Irawan** Rina Nuraeni***

  

ABSTRAK

 

 

 

Perawatan bayi prematur merupakan hal penting yang perlu diketahui ibu  dengan bayi prematur dalam meningkatkan pertumbuhan bayinya. Kejadian bayi prematur di RSUD Gunung Jati periode bulan Januari –Oktober tahun 2012 masih tinggi yaitu 89 bayi (5,2%) dengan pengetahuan perawatan bayi prematur masih kurang sebesar 40,0% yang berkaitan dengan pendidikan dan pekerjaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan dan pekerjaan dengan pengetahuan ibu tentang perawatan bayi prematur di RSUD Gunung Jati Cirebon tahun 2013

Penelitian ini menggunakan metode analytic dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dan sampel penelitian ini seluruh ibu dengan bayi prematur periode April-Juni tahun 2013 sebanyak 38 responden dengan teknik Total Sampling. Data yang digunakan adalah data primer dari pengumpulan kuesioner responden. Pengolahan data melalui analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square (α 0,05).

Hasil penelitian diperoleh kurang dari setengahnya pengetahuan ibu tentang perawatan bayi prematur kategori kurang sebesar 28,9%, lebih dari setengahnya kategori pendidikan rendah sebesar 57,9%, lebih dari setengahnya kategori tidak bekerja sebesar 52,6%. Hasil penelitian disimpulkan ada hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang perawatan bayi prematur (ρ value  0,027), ada hubungan pekerjaan dengan pengetahuan ibu tentang perawatan bayi prematur (ρ value  0,049), sehingga hipotesis penelitian terbukti.

Saran bagi petugas kesehatan agar meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki bayi prematur dalam menunjang asuhan sesuai standar manajemenn BBLR dan prematur melalui konseling, latihan maupun praktek, dan bagi ibu dengan bayi prematur agar aktif untuk mendapatkan informasi melalui konseling saat praktik untuk menambah pengalaman dalam melakukan asuhan bayi prematur sesuai standar.

Kata Kunci   :  Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan Perawatan Bayi Prematur

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume III Nomor 6 Juli 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS (TB) DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN TB PARU DI RSUD MAJALENGKA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017

 

Oleh :

Sri Wahyuni* Wawan Kurniawan* Tresna Komalasari***

  

ABSTRAK

 

Tuberkulosis (TB atau TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Pasien tuberkulosis yang di rawat inap di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2015 sebesar 6,6% menjadi 16,3% pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang Tuberkulosis (TB) dengan tingkat kecemasan pada pasien TB Paru di RSUD Majalengka kabupaten majalengka tahun 2017.

Penelitian ini merupakan penelitian kolerasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang dengan teknik simple random sampling. Analisis datanya meliputi analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan α = 0,05.

Hasil penlitian menyatakan bahwa kurang dari setengahnya (40,0%) pasien berpengetahuan kurang dan lebih dari setengahnya (60,0%) pasien mengalami cemas sedang. Ada hubungan antara pengetahuan tentang tuberkulosis (TB) dengan tingkat kecemasan pada pasien TB paru di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2017 (p value = 0,047).

Berdasarkan hasil penelitian ini perlunya melakukan intervensi kepada pasien TB Paru dengan memberikan informasi atau konseling tentang tuberkulosis agar wawasan dan pengetahuannya meningkat sehingga mengurangi kecemasan pada pasien TB.

Kata kunci          : Pengetahuan, Tuberkulosis dan kecemasan

Kepustakaan     : 26 sumber (2005-2016)

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume III Nomor 6 Juli 2017

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT PADA IBU DENGAN ANGKA KESAKITAN BALITA AKIBAT DIARE DI DESA GIRIMULYA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BANJARAN KECAMATAN BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

 

Oleh :

Sri Wahyuni *  Wawan Kurniawan ** Deuis Isyana NP***

ABSTRAK

 

                Di Indonesia angka kesakitan dan kematian diare pada balita masih tinggi dengan angka kesakitan balita akibat diare 1,3 episode per-anak pertahun. Penyakit ini terjadi dikarenakan kurangnya ber-Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Berdasarkan data dari Puskesmas Banjaran Tahun 2015 di Desa Girimulya terdapat 51 balita terkena diare dan hasil cakupan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Desa Girimulya menunjukan bahwa desa tersebut ber-PHBS terendah dengan kategori pratama yaitu hasil cakupannya < 25%.Tujuan penelitian adalah diketahuinya gambaran PHBS pada ibu dan  gambaran angka kesakitan balita akibat diare serta hubungan PHBS pada ibu dengan angka kesakitan balita akibat diare di Desa Girimulya wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik cross sectional dengan sampel probability propotional to size. Hasil penelitian dianalisa data baik univariat yaitu dengan cara mendistribusikan masing-masing variabel dan bivariat yaitu dengan cara uji Chi-square kemudian menggunakan software.  Cara ukur penelitian menggunakan teknik wawancara dan observasi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 192 ibu balita dengan sampel sebanyak 66 responden.

                Hasil penelitian didapatkan gambaran 71,2% mengalami angka kesakitan balita akibat diare yang tidak normal dan 28,8% mengalami angka kesakitan balita akibat diare yang normal. Analisis bivariat uji Chi-square merupakan P value < 0,05 yaitu PHBS P value 0,043 yang artinya ada hubungan antara PHBS pada ibu dengan angka kesakitan balita akibat diare di Desa Girimulya Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka Tahun 2016.

                Menindak lanjuti keadaan tersebut diharapkan perawat meningkatkan pendidikan kesehatan tentang PHBS pada ibu yang dapat menurunkan angka kesakitan balita misalnya penyakit diare.

Kata Kunci          : Diare, Perilaku Hidup Bersih Sehat pada ibu, dan Angka kesakitan  balita.

Daftar Pustaka : 42 (2003-2016)

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume III Nomor 6 Juli 2017

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI UPTD PUSKESMAS BALIDA KECAMATAN DAWUAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

 

Oleh :

Rina Nuraeni* Aat Agustini** Tresna Komalasari***

 

 ABSTRAK

 

Status gizi balita merupakan faktor yang penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Status  gizi balita di UPTD Puskesmas Balida pada tahun 2016 sebesar 8,3%. Status gizi balita berkaitan erat dengan karakteristik ibu meliputi paritas, pendidikan, dan pekerjaan.

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara karakteristik ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Balida Kabupaten Majalengka tahun 2016.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan data KMS terhadap sampel 116 responden diantaranya 58 kasus dengan status gizi tidak normal dan 58 kontrol dengan status gizi normal. Pengolahan data dilakukan melalui SPSS dengan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square α 0,05 dan analisis odd ratio.

Hasil dari analisis univariat diperoleh proporsi balita dengan status gizi tidak normal dari ibu paritas multipara sebesar 56,9% dan balita dengan status gizi normal dari ibu paritas multipara sebesar 27,6%, sedangkan proporsi balita dengan status gizi tidak normal dari ibu berpendidikan rendah sebesar 72,4% dan balita dengan status gizi normal dari ibu berpendidikan rendah sebesar 41,4%. Hasil analisis bivariat ditemukan ada hubungan antara paritas ibu dan status gizi balita (OR 95% CI 3,465), ada hubungan antara pendidikan dan status gizi balita (OR 95% CI 3,719), ada hubungan antara pekerjaan dan status gizi balita (OR 95% CI 3,636).

Saran yang diajukan bagi ibu dari balita dengan status gizi kurang diantaranya memberikan konsumsi makanan yang seimbang, menimbang berat badan balita satu bulan sekali, aktif mengikuti penyuluhan tentang pemenuhan gizi, memberikan makanan yang bergizi, memahami pendidikan kesehatan mengenai gizi balita, selalu memeriksakan balitanya ke puskesmas untuk mendapatkan bantuan pemberian makanan tambahan.

 

Kata Kunci    : Karakteristik Ibu, Status Gizi Balita

Kepustakaan : 34 Sumber (2000 – 2016)

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume III Nomor 6 Juli 2017

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PENYAKIT HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MUNJUL KABUPATEN MAJALENGKA PERIODE BULAN JANUARI – MEI TAHUN 2017

 

Oleh :

Rahayu Setyowati* Wawan Hediyanto** Dian Hadinata***

  

ABSTRAK

 

Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum di negara berkembang. Hipertensi yang tidak segera ditangani berdampak pada munculnya penyakit degeneratife. Hasil studi pendahuluan di UPTD Puskesmas Munjul menunjukan upaya pencegahan penyakit hipertensi masih kurang, sebanyak 13 pasien (65%) masih kurang baik dalam upaya pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi. Beberapa faktor yang mempengaruhi pencegahan kekambuhan hipertensi diantaranya adalah pengetahuan dan sikap.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap pasien tentang hipertensi dengan pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Munjul Kabupaten Majalengka Tahun 2017.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi pada bulan Januari – Maret tahun 2017 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Munjul sebanyak 937 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 91 orang. Analisis yang digunakan univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dengan α = (0,05).

Hasil penelitian menunjukkan kurang dari setengahnya pasien hipertensi dengan pencegahan kekambuhan kurang baik, kurang dari setengahnya pasien hipertensi berpengetahuan kurang tentang penyakit hipertensi, kurang dari setengahnya pasien hipertensi bersikap negatif terhadap penyakit hipertensi. Ada hubungan antara pengetahuan pasien tentang hipertensi dengan pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi. Ada hubungan antara sikap pasien tentang hipertensi dengan pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Munjul Kabupaten Majalengka tahun 2017.

Saran diajukan bagi petugas kesehatan lebih mengoptimalkan konseling dan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi dengan memperbanyak jadwal dan metode penyampaian yang mudah dipahami

 

Kata Kunci         :  Pencegahan Kekambuhan Hipertensi

Kepustakaan     :  31 (2004 – 2012)

 

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume III Nomor 6 Juli 2017

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT KONTAK, STATUS GIZI DAN STATUS EKONOMI DENGAN KEJADIAN TB PARU BTA POSITIF DI RSUD GUNUNG JATI CIREBON TAHUN 2016

 

Oleh :

Aat Agustini* Wardah** Rahayu Setyowati***

 

ABSTRAK

 

TB paru merupakan penyakit menular disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat menimbulkan kematian. Pasien TB paru BTA positif di RSUD Gunung Jati tahun 2015 sebanyak 332 pasien lebih tinggi dibandingkan di RSUD Majalengka sebanyak 118 pasien, yang salah satunya berkaitan dengan riwayat kontak, status gizi, dan status ekonomi..Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat kontak, status gizi dan status ekonomi dengan kejadian TB paru BTA positif di RSUD Gunung Jati Cirebon Tahun 2016.

Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh pasien TB paru sebanyak 816 responden dengan sampel pasien TB paru yang tercatat di Ruang Jatayu dan Merak RSUD Gunung Jati Cirebon periode bulan Mei-Juni tahun 2016 sebanyak 98 responden. Data yang digunakan adalah data primer secara langsung melalui luesioner. Pengolahan data melalui analisis univariat menggunakan frekuensi sedangkan analisis bivariat menggunakan uji chi square (α 0,05).

Hasil penelitian diperoleh pasien TB paru BTA positif 31,6%, ada riwayat kontak 18,4%, status gizi kurus 31,6%, status ekonomi rendah 48,0%. Hasil penelitian disimpulkan ada hubungan antara riwayat kontak dengan kejadian TB paru BTA positif (ρ value 0,007), ada hubungan antara status gizi dengan kejadian TB paru BTA positif (ρ value 0,002) dan ada hubungan antara status ekonomi dengan kejadian TB paru BTA positif (ρ value 0,004).

Saran bagi petugas kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanan pasien TB paru secara optimal sesuai standar penanggulangan TB paru tidak hanya melalui perawatan dan pengobatan OAT tetapi juga mengembangkan bimbingan konseling secara klinik terhadap pasien untuk meningkatkan pengetahuan pasien dalam upaya mencegah risiko penularan TB paru salah satunya akibat kontak, status gizi kurang, maupun kondisi rumah dan lingkungan akibat rendahnya status ekonomi pasien.

 

Kata Kunci   : TB Paru, Riwayat Kontak, Status Gizi, Status Ekonomi

Kepustakaan : 32 Sumber (2000 – 2015)

Download :

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume III Nomor 6 Juli 2017