12. MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Feb 2019

EFEKTIVITAS PEMBERIAN JUS BAYAM, JUS TOMAT, DAN KOMBINASI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA JAKARTA TAHUN 2018

 Oleh : Luluk Eka Meylawati1, Irna Nursanti2, Giri Widakdo3

 1Program Studi Magister Keperawatan

2Universitas Muhammadiyah Jakarta

e-mail : lulukmeylawati17@gmail.com

 

 ABSTRAK

 

Anemia dalam kehamilan akan memberi pengaruh kurang baik pada ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun saat nifas dan masa selanjutnya. Penatalaksanaan anemia pada kehamilan dapat berupa terapi non farmakologi. yaitu dengan mengkonsumsi jus bayam, jus tomat dan kombinasi jus bayam dan tomat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas pemberian jus bayam, jus tomat serta kombinasi jus bayam dan tomat terhadap kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan rancangan pretest-posttest design with comparison group. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan metode purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan alat pengukur kadar hemoglobin digital. Data dianalisa menggunakan dua tahap yaitu analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t dependen dan anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok jus bayam dan tomat lebih efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia dengan p value 0,000 < 0,005. Kesimpulan bahwa pemberian kombinasi jus bayam dan tomat secara signifikan mempengaruhi kadar hemoglobin dibandingkan dengan jus bayam, jus tomat. Petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan pendidikan kesehatan dengan memberikan informasi tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan vitamin C untuk mencegah supaya tidak terjadi anemia selama masa kehamilan.

Kata Kunci :    Anemia Kehamilan, Jus Bayam, Jus Tomat, Kombinasi Jus Bayam dan Tomat, Hemoglobin

Download

11. MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Feb 2019

LITERATURE REVIEW: PENILAIAN PSYCHOLOGICAL RESILIENCE PADA KORBAN BENCANA

Oleh : Yogasliana Fathudin1, Tri Wahyu Murni Sulisetyowati2, Etika Emaliyawati3

1Student of the Graduate Nursing Program, Faculty of Nursing, PadjadjaranUniversity,West Java, Indonesia

2Cardiothoracic surgeon satff at Hasan Sadikin Hospital

3Emergency and Critical Care Nursing Department, Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

e-mail : yogaslianafathudin@ymail.com

 

ABSTRAK

 

Pendahuluan : Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan yang berdampak pada kondisi fisik, sosial dan psikologis. Dampak bencana yang sangat besar tersebut dipengaruhi oleh tingkat resiliensi pada seseorang, resiliensi merupakan indikator keberlangsungan kehidupan seseorang ketika seseorang berada pada situasi yang sulit, cenderung tertekan dan berada pada masakritis. Diketahui bahwa gangguan PTSD muncul seiring dengan tingkat resiliensi yang rendah. Tujuan studi Literature ini adalah untuk menarik kesimpulan dari beberapa evidence-based terkait yang membahas tentang instrumen penilaian psychological resilience yang digunakan pada korban bencana.

Metode : literature review ini, penulismenggunakanartikel yang bersumberdarielectronic data base sepertiProquest, Google Scholar, Ebsco-Host, Research gate dalam kurun waktu1989-2014 dengan kata kunci Penilaian, Psychological, Resilience, Bencana. Data yang didapatkan 637.000 artikel melalui jurnal eklektronik EBSCO, google Scholar, Indonesian Publication Index (IPI) dan Science Direct. Namun artikel yang sesuai dengan topik tinjuan literatur hanya 18 artikel dan hanya diperoleh 9 instrumen yang digunakan untuk menilai tingkat resilience yang dikembangkan  pada berbagai studi mulai pada tahun 1989 sampai dengan tahun 2010.

Kesimpulan : Dari berbagai artikel di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian resilience sudah banyak dikembangkan dari berbagai studi dengan menggunakan cara yang berbeda-beda, mulai dari menilai dengan menggunakan daftar periksa, skala, atau wawancara untuk menilai resiko dan faktor protektif serta faktor pelindung potensial lainnya yang mungkin terkait dengan positive adjustment  individu.

 

Kata kunci : Penilaian, Psychological, Resilience,Bencana

Download

10. MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Feb 2019

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 3 TENTANG KB IUD POST PLASENTA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS ARGAPURA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2018

 Oleh : Lia Natalia1, Intan Mulia Nurdini2

1Dosen STIKes YPIB Majalengka,

2 Mahasiswa STIKes YPIB Majalengka,

 Jl.Gerakan Koperasi No 003 Majalengka 45411 Indonesia

 ABSTRAK

 

Jumlah penduduk dunia maupun Indonesia pada tahun 2015 – 2017 melaju pesat. Sehingga membuat pemerintah berupaya menekan laju pertumbuhan penduduk dengan program KB IUD post Plasenta. Salah satu Puskesmas di Wilayah Majalengka pada tahun 2017 dengan pencapaian KB IUD dan IUD post plasenta paling rendah yaitu Puskesmas Argapura sebesar 0,45%. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 3 tentang KB IUD post plasenta di Puskesmas Argapura. Penelitian ini menggunakan  metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester 3 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Argapura Kabupaten Majalengka tahun 2018 yaitu sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara dan instrumennya menggunakan kuesioner.Analisis yang digunakan univariat distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dengan α = (0,05). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil trimester 3 berpengetahuan kurang (60%), berpendidikan dasar (60%), berusia reproduksi sehat 20-35 tahun (60%), paritas multipara (63,3%), berjarak jauh (60%). Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan  pendidikan (p value = 0,001) Tidak ada hubungan yang bermakna antara pendapatan pengetahuan dengan umur (p value = 0,659), pengetahuan dengan paritas (p value = 0,579), pengetahuan dengan jarak (p value = 0,132). Kesimpulan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 3 tentang KB IUD post plasenta sebagian besar berpengetahuan kurang. Upaya yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan maupun ibu hamil yaitu aktif dalam memberikan pendidikan kesehatan dan melakukan konsultasi sehingga menemukan metode KB yang tepat.

Kata kunci : pengetahuan , IUD Post Plasenta

Download

09. MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Feb 2019

STUDI FENOMENOLOGI: PENGALAMAN IBU MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (IUD DAN IMPLANT)

Oleh : Septina Boru Saragih1, Idriani2, Suhendar Sulaeman3

Program Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Email : septinasaragih@gmail.com

ABSTRAK

 

Pemerintah melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berupaya menjalankan program Metode Kontrasepsi Terpilih (MKET) meliputi IUD dan implant. Meskipun telah dilakukan kegiatan-kegiatan sosialisasi ke pada masyarakat, namun jumlah peserta program MKET masih rendah. Perawat berperan penting sebagai konselor dan edukator, memberikan pendidikan tentang teknik kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan, cara penggunaan yang tepat, dan focus konselingnya haruslah pada kebutuhan dan kenyamanan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengalaman ibu menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas Pemangkat Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penentuan partisipan menggunakan metode purposive sampling. Dengan partisipan sebanyak 16 orang, dibagi menjadi 8 (delapan) pengguna IUD dan 8 (delapan) pengguna implant. Hasilpenelitian diperoleh 4 (empat) tema mengenai pegalaman ibu menggunakan kontrasepsi jangka panjang (IUD dan Implant) yaitu: (1) Alasan ibu menggunakan kontrasepsi jangka panjang (IUD dan Implant), (2) Manfaat yang dirasakan, (3) Keluhan di awal menggunakan kontrasepsi jangka panjang (IUD dan Implant), dan (4) Harapan ibu dengan menggunakan kontrasepsi jangka panjang (IUD dan Implant). Disarankan perawat mampu menentukan kontrasepsi yang sesuai kebutuhan akseptor, sehingga dapat mencegah drop out pada program KB.

Kata kunci       : Kontrasepsi, Intra Uterine Device, Implant

Download

08. MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Feb 2019

PENGARUH  MINUM DAUN MINT, BERJEMUR SINAR MATAHARI DAN KOMBINASI TERHADAP MUAL DAN MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTERI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIBEBER KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT TAHUN 2018

 

Oleh : Papat Patimah¹, Suhendar Sulaeman2, Idriani3

 

1Program Studi Magister Keperawatan

2Universitas Muhammadiyah Jakarta

E-mail :shafazain11@gmail.com

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Mual dan muntah terjadi pada 80% seluruh kehamilan, biasanya dimulai pada minggu keempat kehamilanMual dan muntah akan membuat Ibu hamil merasa tidak nyaman dalam beraktifitas sehari-hari.  Sehingga mengakibatkan ibu menjadi trauma akan hamil kembali. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiefektifitas minum air daun mint dan berjemur sinar matahariterhadap mual dan muntah pada ibu hamil trimester I di wilayah kerja Puskesmas Cibeber Kabupaten Cianjur.Metode: Jenis penelitian adalah quasi eksperimental dengan desain One grup pretest-posttes. Jumlah sampel penelitian untuk masing-masing kelompok adalah 10 responden.Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat.Hasil:Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan yang signifikan frekuensi mual dan muntah sebelum dan sesudah diberikan intervensi minum daun mint, berjemur dibawah sinar matahari pagi, dan minum daun mint dan berjemur dibawah sinar matahari pagi, Intervensi yang paling efektif untuk mengurangi mual muntah adalah intervensi gabungan yaitu daun mint dan berjemur dibawah sinar matahri pagi. Kesimpulan: Intervensi yang paling signifikan adalah minum daun mint dan berjemur dibawah sinar matahari dengan nilai sig.0,000<0,05.

Kata Kunci       : daun mint, berjemur, mual muntah

Download

07. MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Feb 2019

SUPERVISORS’ MANAGERIAL COMPETENCIES IN FUNCTION OF MANAGEMENT IN  IMPROVING THE PERFORMANCE OF IMPLEMENTER NURSES’ IN IMPLEMENTING NURSING CARE

 

Oleh : Ika Purwanto1, Widaningsih2, Syamsul Anwar3

 

1Research Scholar, Department of Nursing Science Leadership and Management, Muhammadiyah Jakarta University, Jakarta, Indonesia

2Lecturer, Faculty of Health, Esa Unggul University, Jakarta, Indonesia

3Lecturer, Faculty of Nursing, Muhammadiyah University of Jakarta, Indonesia

Email: ikapurwantoskp@gmail.com

ABSTRACT

The supervisors’ managerial is in the level of operational manager, which is a strategic position because it can determine the success of nursing services provided, leading directly and controlling the care resources in realizing quality nursing services. This study used a quantitative design with correlation studies and a cross sectional approach. The objective of the study is to determine the relationship of charge nurse’s competencies in function of management in improving the performance of implementer nurses in implementing nursing care. The number of samples was 132 implementer nurses in 10 inpatient wards. The process of Partial Least Square data analysis was used to test variables. The results shows a significant relationship between charge nurse’s competencies and function of management which shows a strong relationship and positive pattern with r 0.429 (p = 0.0005) and the performance of implementer nurses with r 0.816 (p = 0.0005) and there was no significant relationship between functions of management and performance of implementer nurses. T-statistical test results shows a correlation of charge nurse’s competencies and function of management 6.291> 1.96 (path coefficient 0.855), there is a relationship between charge nurse’s competencies and performance of implementer nurses with value of 30.460> 1.96 (path coefficient 0.436). The researchers concluded that the charge nurse’s competency variables, charge nurse’s function of management were able to improve the performance of implementer nurses. Suggestions are competency variables need to be improved for the next research so that the assessment does not focus on implementer nurses or self assessment of supervisors’ managerial with standardized instruments.

 

Keywords: Supervisors’ Managerial Competencies, Function of Management, Performance of implementer nurses

Download

06. MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Feb 2019

PEMAHAMAN PEMILIH PEMULA TENTANG PENTINGNYA BERPARTISIPASI PADA MOMENTUM PILKADA

(STUDI KASUS DI SMK YPIB MAJALENGKA)

Oleh : Ujang Permana

(Dosen STIKes YPIB Majalengka)

Email : ujangpermana1974@gmail.com

ABSTRAK

 

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan sarana pengamalan demokrasi. Sedangkan partisipasi politik merupakan suatu masalah yang penting dan akhir-akhir ini banyak dipelajari terutama hubungannya dengan Negara berkembang. Kekeliruan pandangan umum tentang politik pada  siswa sebagai pemilih pemula dapat mempengaruhi partisipasi mereka untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Berdasarkan penelitian ini, tingkat kesadaran pemilih pemula dengan studi kasus di SMK YPIB Majalengka menunjukan masih dipengaruhi oleh kebiasaan, ataupun sekedar ikut-ikutan saja, hal ini sangat memprihatinkan, mengingat pemilih pemula inilah sebagai generasi penerus khususnya yang ada di daerah.  Untuk meningkatkan pemahaman pemilih pemula yang ada di SMK YPIB Majalengka terhadap pentingnya berpartisipasi pada Pilkada, guru (khususnya guru PKn) perlu menanamkan pemahaman bahwa ikut serta dalam pemilihan merupakan pengamalan Pancasila. Selain itu, perlu sosialisasi dari lembaga terkait yakni KPU tentang pentingnya partisipasi pemilih pemula untuk mengikuti Pilkada. Dan keluarga-keluarga (orang tua) yang mempunyai anggota keluarga pemilih pemula, diharapkan dapat memberikan pemahaman dan kesadaran kepada anak mereka akan arti pentingnya memberikan hak suara mereka, tanpa intervensi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan dalam menentukan pilihan.

Kata kunci : Pemahaman, Pemilih Pemula, Partisipasi, Pilkada

Download

05. MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Feb 2019

EFEKTIFITAS PIJAT PUNGGUNG, PIJAT OKSITOSIN DAN KOMBINASI  TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU DENGAN SECTION CAESAREA

 

Oleh : Grasiana Florida1, Irna Nursanti2 , Giri Widakdo3

Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

ABSTRAK

 

Produksi ASI yang sedikit atau tidak lancar pada hari-hari pertama melahirkan menjadi kendala dalam pemberian ASI pada ibu dengan post sectio caesarea. Pijat oksitosin dan pijat punggung merupakan solusi alternatif untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Dengan prinsip kerja memaksimalkan mekanisme reseptor prolactin dan oksitosin, serta meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan efektivitas pijat punggung, pijat oksitosin, dan kombinasi dalam meningkatkan produksi ASI. Desain penelitian ini menggunakan Quasi exsperiment Pre post-test design dengan besar sampel 33 responden menggunakan uji anova. Adapun hasil penelitian ini adalah perbedaan antara rata-rata peningkatan produksi ASI pijat oksitosin, pijat punggung, dan kombinasi  pijat oksitosin & punggung. Rata-rata (mean) untuk pijat oksitosin adalah 2762.91, untuk pijat punggung adalah 3057.64 dan kombinasi pijat oksitosin & punggung adalah 3456.18, artinya bahwa rata-rata peningkatan produksi ASI paling tinggi adalah kombinasi pijat oksitosin & punggung. Simpulan : Kombinasi Pijat oksitosin & punggung efektif dalam meningkatkan produksi ASI pada ibu dengan section caesarea. Oleh karena itu, pemberian intervensi kombinasi pijat oksitosin & punggung dapat dilakukan sebagai intervensi mandiri oleh seorang perawat guna meningkatkan produksi ASI pada ibu post caesarea.

Kata Kunci :  Produksi ASI, Pijat Oksitosin, Pijat Punggung, Kombinasi Pijat Oksitosin dan punggung.

Download

04. MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Feb 2019

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP PERAN KOLABORSI PERAWAT RSUD BERKAH KABUPATEN PANDEGLANG

Oleh : Enong Iroh R, Widaningsih, Syamsul Anwar

Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta     

ABSTRAK

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien harus terus dilakukan diantaranya dengan merubah orientasi pelayanan di mana dokter sebagai pusat model pelayanan kesehatan, menjadi pelayanan yang berpusat pada pasien dan keluarga (patient centered care). Kolaborasi merupakan salah satu konsep inti dalam patiens centered care. Perawat memiliki peran yang strategis dalam keberhasilan praktik kolaborasi antar profesi, hal ini tidak terlepas dari peran kepemimpinan manajer keperawatan termasuk kepala ruangan yang harus memiliki kompetensi pelayanan/asuhan keperawatan interprofesional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan kepala ruangan dan karakteristik perawat terhadap peran kolaborasi perawat RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang  tahun 2018, metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalahperawat pelaksana ruang rawat inap, dimana semua populasi akan dijadikan sampel (sensus atau sampel jenuh) sebanyak  113 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji chi square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan otoriter dan demokratis kepala ruangan dengan peran kolaborasi perawat, masing masing memiliki p value 0,000, sedangkan variabel karakteristik perawat tidak berhubungan dengan peran kolaborasi perawat. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa kepemimpinan otoriter paling berhubungan dengan peran kolaborasi perawat.Hasil analisis multivariat juga menunjukkan bahwa variabel usia dan pendidikan merupakan variabel counfonding. Perlu dibuat program pendidikan berkelanjutan yang tercantum dalam rencana strategis bidang keperawatan dan rencana strategis rumah sakit, dan perlu dibuat kebijakan sebagai standar pelaksanaan kolaborasi antar profesi pada RSUD Berkah Pandeglang.

 Kata Kunci :    Kepemimpinan Kepala Ruangan, Karakteristik Perawat, Peran Kolaborsi Perawat

Download

03. MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume V Nomor 9 Feb 2019

ANALISIS BEBAN KERJA DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT MELAKSANAKAN ASSESMENT PASIEN DALAM PENINGKATAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN

Oleh : Rizki Yeni Wulandari1, Muhammad Hadi2, Rohadi Haryanto3

 

Program Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Email : qeewrizki14@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang :Budaya kerja merupakan alat penting untuk keberhasilan suatu organisasi, karena hal tersebut terkait dengan kinerja perawatan mutu pelayanan yang diberikan. Organisasi perlu mengembangkan sumber daya manusia untuk meningkatkan budaya kerja yang baik

Tujuan :Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan beban kerja dan budaya kerja terhadap kinerja perawat melakukan assesmen pasien sesuai standar dalam peningkatan mutu asuhan keperawatan di RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan

Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode penelitian cross sectional dengan desain penelitiannya Path Analysis. Sampel dalam penelitian ini merupakan perawat pelaksana di RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan, dengan jumlah total sampel 134 responden dengan menggunakan teknik cluster sampling. Alat penelitian ini menggunakan 4 kuesioner yaitu beban kerja, budaya kerja, kinerja perawat dan mutu asuhan keperawatan.

Hasil :Ada pengaruh yang signifikan antara budaya kerja perawat terhadap mutu asuhan keperawatan (p=0,03). Selain itu, ada pengaruh yang signifikan antara kinerja perawat terhadap mutu asuhan keperawatan (p=0,00)

Kesimpulan : hasil analisis menunjukkan bahwa diperlukan peningkatan budaya kerja yang baik terutama kedisiplinan perawat dalam melakukan assesment pasien untuk meningkatkan kinerja perawat dan menciptakan suasana organisasi yang tepat di RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan. Namun, beban kerja juga perlu dinilai untuk mencegah terjadinya kelalahan bekerja,

Kata kunci       : Beban Kerja, Budaya Kerja, Kinerja Perawat, Assesment Pasien, dan Mutu Asuhan Keperawatan

Download