07. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TERHADAP PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE

Oleh : Wawan Kurniawan

wawankurniawan.mjl@gmail.com

STIKes YPIB Majalengka

ABSTRAK

Demam Berdarah Dengue (DBD merupakan salah satu Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam dunia kesehatan yang masih sering terjadi di masyarakat saat ini. Jumlah kasus DBD yang paling banyak ditemukan di Kabupaten Majalengka yaitu terdapat di UPTD Puskesmas Cigasong sebanyak 15 kasus (13,3%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap keluarga terhadap pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cigasong Kabupaten Majalengka Tahun 2018.

Jenis penelitiannya yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Cigasong Kabupaten Majalengka Tahun 2018 yaitu sebanyak 99 orang dengan teknik purposive samping. Analisis datanya meliputi analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (30,3%) keluarga pemberantasan sarang nyamuk DBD-nya kurang, kurang dari setengahnya (46,5%) keluarga pengetahuannya kurang dan sebagian kecil (20,2%) keluarga bersikap negatif. Ada hubungan antara pengetahuan keluarga dan sikap keluarga terhadap pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cigasong Kabupaten Majalengka Tahun 2018.

Petugas kesehatan perlu meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang pemberantasan sarang nyamuk, melaksanakan program rutin pemberantasan nyamuk dengan abate dan fogging, dan bagi keluarga atau masyarakat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan kegiatan mengubur, menguras dan mendaur ulang tempat penampungan air agar tidak menjadi sarang nyamuk secara bergotong royong, serta aktif mengakses informasi dari berbagai media dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk. 

Kata kunci       : Pengetahuan, Sikap, Keluarga, Demam Berdarah Dengue

Literatur           : 34 sumber (2011-2017)

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 7 Februari 2018

PERBEDAAN FAKTOR PERILAKU PADA KELUARGA BALITA PNEUMONIA DAN NON PNEUMONIA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MUNJUL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017

Oleh : Wawan Kurniawan1, Aat Agustini2

1Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPIB Majalengka
2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPIB Majalengka

ABSTRAK

Angka kejadian pneumonia yang tinggi maka diperlukan upaya-upaya kesehatan masyarakat dalam mencegah terjadinya pneumonia. Secara umum terdapat tiga faktor risiko terjadinya pneumonia, yaitu faktor lingkungan, faktor individu anak serta faktor perilaku. Kejadian pneumonia pada balita di UPTD Puskesmas Munjul pada tahun 2016 masih menempati 10 besar dengan jumlah kasus sebanyak 298 kasus (8,37%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan faktor perilaku pada keluarga balita pneumonia dan non pneumonia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Munjul Kabupaten Majalengka tahun 2017.
Penelitian ini menggunakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita pneumonia dan non pneumonia dengan jumlah sampelnya sebanyak 136 keluarga balita pneumonia dan 136 keluarga balita non pneumonia. Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji T-Independen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perilaku pada keluarga balita pneumonia sebesar 64,75% dan rata-rata perilaku pada keluarga balita non pneumonia sebesar 79,05%. Ada perbedaan faktor perilaku pada keluarga balita pneumonia dan non pneumonia terhadap kejadian pneumonia pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Munjul Kabupaten Majalengka Tahun 2017 ( value = 0,0001).
Perlunya petugas kesehatan untuk lebih menjaga dan meningkatkan kegiatan penyuluhan pada masyarakat dan keluarga mengenai perilaku yang dapat meningkatkan kejadian pneumonia melalui kegiatan pemberian informasi dan penyuluhan secara rutin.

Kata Kunci : keluarga, balita, pneumonia

Download