05. PENGARUH KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN NORMAL KALA I FASE AKTIF DI RSUD KOJA JAKARTA UTARA

Oleh : Edita Astuti Panjaitan, Idriani2 , Suhendar Sulaeman3

1Mahasiswa Ilmu Keperawatan Umiversitas Muhammdiyah Jakarta

2Dosen Ilmu Keperawatan Uniersitas Muhammdiyah Jakarta3Dosen Ilmu Keperawatan Uniersitas Muhammdiyah Jakarta

ABSTRAK

Pendahuluan :Persalinan adalah peristiwa fisiologis dalam setiap perkembangan seorang wanita menjadi ibu.Peristiwa ini dapat menimbulkan trauma karena nyeri yang dialaminya. Terapi kompres hangat dan dingin merupakan salah satu metode nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri.Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya intensitas nyeri persalinan normal kala I fase aktif sebelum dan setelah intervensi kompres hangat dan kompres dingin. Jenis penelitian Quasi eksperiment pre-post test (uji T Paired). Tempat Penelitian dilaksanakan di RSUD Koja Jakarta Utara .Sampel penelitian ini adalah ibu dengan persalinan normal kala I fase aktif menggunakan tekhnik Non Probability Sampling dengan metode purposive Sampling. Hasil analisis disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi kompres hangat dan kompres dingin yang signifikan dengan nilai P 0.000 < 0.005. Terdapat perbedaan rata-rata nilai selisih skala nyeri setelah kompres hangat dan kompres dingin dengan SD = 0.60. Kesimpulan ada pengaruh kompres hangat dan kompres dingin terhadap intensitas nyeri persalinan normal kala I fase aktif.

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 7 Februari 2018

Kompres Es lebih efektif untuk mengurangi nyeri saat insersi jarum pada pasien Hemodialisa: EBN

 

Oleh : A Fauji1, L Marlina2

1Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh

2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh

email: afauji.odji@gmail.com

ABSTRAK

 

Nyeri saat insersi merupakan nyeri dengan peringkat tertinggi yang dikeluhkan oleh pasien yang menjalani hemodialisa. Upaya farmakologis dan non farmakologis dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada saat insersi jarum hemodialisa. Upaya non farmakologis untuk mengurangi nyeri saat insersi adalah memberikan kompres baik kompres hangat maupun kompres dingin. Tujuan dari penerapan praktik berbasis bukti ini adalah untuk melihat perbandingan efek kompres hangat dan kompres dingin terhadap intensitas nyeri pada saat insersi jarum pada pasien yang menjalani hemodialisa rutin. Metode yang digunakan dalam praktik berbasis bukti ini adalah dengan memberikan kompres hangat dan kompres dingin serta membandingkan efek terhadap intensitas nyeri pada saat insersi pada pasien yang menjalani hemodialisa. Pada praktik berbasis bukti ini jumlah responden adalah enam pasien, skala nyeri di ukur menggunakan Numeric rating scale, kompres hangat menggunakan hot gel pack dengan ukuran 8 x 10 cm selama 15 menit dan kompres dingin dengan ice gel pack  berukuran 8 x 10 cm selama 10 menit. Hasil pelaksanaan praktik berbasis bukti menunjukkan rerata intensitas nyeri tanpa kompres 6.17 dari 10 (n=6), dengan kompres hangat rerata nyeri 3.83 dari 10 (n=6), sedangkan dengan kompres dingin rerata nyeri 1.50 dari 10 (n=6). Hasil dari praktik berbasis bukti ini efek kompres dingin lebih efektif dalam menurunkan intensitas nyeri saat insersi pada pasien hemodialisa. Penerapan praktik berbasis bukti ini dapat diterapkan oleh rumah sakit atau institusi lain pada saat insersi jarum pada pasien yang menjalani hemodialisa.

Kata Kunci: Hemodialisa, Insersi jarum, Nyeri, Kompres dingin

Download