Oleh : Nursinih
Dosen Keperawatan Anak
(Akper Saifuddin Zuhri)
Email: nursinih@ymail.com
ABSTRAK
Status kesehatan pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR) sangat penting diperhatikan karena dengan kondisinya yang rentan terhadap berbagai penyakit. Perawatan yang khusus diperlukan, sejak dari rumah sakit melalui penempatan dalam incubator sampai keberlanjutan perawatan di rumah. “Fenomena 2/3” BBLR yaitu: 2/3 kematian bayi (umur 0-1 tahun) terjadi pada masa neonatal (BBL 0-28 hari), dan 2/3 kematian pada masa neonatal dini terjadi pada hari pertama. Keberadaan Discharge planning atau rencana pemulangan menjadi isu yang sangat penting ahir-ahir ini. Tujuannys sendiri yaitu memberikan pelayanan terbaik untuk menjamin keberlanjutan asuhan berkualitas antara rumah sakit dan komunitas dengan memfasilitasi komunikasi yang efektif. Informasi yang diberikan melalui discharge planning yaitu manfaat ASI, teknik menyusui, perawatan metode kangguru, pencegahan infeksi dan tanda bahaya pada bayi
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimen, sampel yang digunakan sebanyak 30 responden, masing-masing kelompok intervensi dan kontrol 15 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikant (p value < 0,0002) antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Hasil rerata status kesehatan bayi BBLR pada kelompok intervensi dengan 95% CI 0,02-0,98 dan kelompok kontrol 1,61-2,39. Perbedaan status kesehatan OR (95%CI) pada kelompok intervensi 1,4-3,5 dan kelompok kontrol 1,7- 1,9.
Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam peningkatan penerapan discharge planning bagi bayi BBLR dan ditindaklanjuti menjadi suatu standar pelayanan dalam perawatan berkelanjutan bayi BBLR
Kata kunci : Discharge planning, status kesehatan, BBLR