MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 7 Februari 2018

PERBEDAAN FAKTOR PERILAKU PADA KELUARGA BALITA PNEUMONIA DAN NON PNEUMONIA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MUNJUL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017

Oleh : Wawan Kurniawan1, Aat Agustini2

1Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPIB Majalengka
2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPIB Majalengka

ABSTRAK

Angka kejadian pneumonia yang tinggi maka diperlukan upaya-upaya kesehatan masyarakat dalam mencegah terjadinya pneumonia. Secara umum terdapat tiga faktor risiko terjadinya pneumonia, yaitu faktor lingkungan, faktor individu anak serta faktor perilaku. Kejadian pneumonia pada balita di UPTD Puskesmas Munjul pada tahun 2016 masih menempati 10 besar dengan jumlah kasus sebanyak 298 kasus (8,37%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan faktor perilaku pada keluarga balita pneumonia dan non pneumonia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Munjul Kabupaten Majalengka tahun 2017.
Penelitian ini menggunakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita pneumonia dan non pneumonia dengan jumlah sampelnya sebanyak 136 keluarga balita pneumonia dan 136 keluarga balita non pneumonia. Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji T-Independen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perilaku pada keluarga balita pneumonia sebesar 64,75% dan rata-rata perilaku pada keluarga balita non pneumonia sebesar 79,05%. Ada perbedaan faktor perilaku pada keluarga balita pneumonia dan non pneumonia terhadap kejadian pneumonia pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Munjul Kabupaten Majalengka Tahun 2017 ( value = 0,0001).
Perlunya petugas kesehatan untuk lebih menjaga dan meningkatkan kegiatan penyuluhan pada masyarakat dan keluarga mengenai perilaku yang dapat meningkatkan kejadian pneumonia melalui kegiatan pemberian informasi dan penyuluhan secara rutin.

Kata Kunci : keluarga, balita, pneumonia

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 7 Februari 2018

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS RAJAGALUH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017

 Oleh : Eti Rohayati

(Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPIB Majalengka)

ABSTRAK

 

Jumlah ibu yang mengalami kejadian anemia pada tahun 2016 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Kabupaten Majalengka dari 675 terdapat 107  ibu (55,8%). Data tersebut menunjukkan lebih dari 50% ibu hamil menderita anemia yang diprediksi berhubungan dengan masalah eksternal seperti pendapatan keluarga, pendidikan dan pengetahuan tentang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor eksternal berdasarkan pendidikan, pendapatan dan pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada ibu hamil, Diketahuinya hubungan faktor eksternal berdasarkan pendapatan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Kabupaten Majalengka tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Kabupaten Majalengkasebanyak 675 ibu, dengan teknik pengambilan sampel case control. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebanyak 15 item pertanyaan terhadap sampel sebanyak 132 responden.

Hasil penelitian menyatakan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Kabupaten Majalengka tahun 2017 didapatkan dari 132 ibu hamil dengan kejadian anemia sebanyak 33 ibu (25,0%), berdasarkan faktor eksternal ibu berdasarkan pendidikan ibu hamil sebanyak 69 ibu (52,3%) pendidikan rendah, berdasarkan pendapatan sebanyak 100 ibu (75,8%) tingkat pendapatan rendah, berdasarkan pengetahuan sebanyak 73 ibu (55,3%) dengan pengetahuan baik. Ada hubungan faktor eksternal ibu berdasarkan pendidikan p = 0,001 (p = < α 0,05), berdasarkan pendapatan  p = 0,001 (p = < α 0,05), dan berdasarkan pengetahuan p = 0,363 (p = < α 0,05), sehingga hipotesis penelitian terbukti.

Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat memperbanyak dan mengembangkan literatur  atau kepustakaan, bagi tempat penelitian diharapkan dengan cukup banyaknya kasus anemia maka tenaga kesehatan dapat melakukan penanganan secara langsung dengan cara mengaktifkan kader-kader posyandu untuk melakukan penyuluhan kesehatan kepada ibu-ibu yang sedang hamil.

Kata kunci        :  Anemia, Ibu Hamil

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 7 Februari 2018

Kompres Es lebih efektif untuk mengurangi nyeri saat insersi jarum pada pasien Hemodialisa: EBN

 

Oleh : A Fauji1, L Marlina2

1Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh

2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh

email: afauji.odji@gmail.com

ABSTRAK

 

Nyeri saat insersi merupakan nyeri dengan peringkat tertinggi yang dikeluhkan oleh pasien yang menjalani hemodialisa. Upaya farmakologis dan non farmakologis dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada saat insersi jarum hemodialisa. Upaya non farmakologis untuk mengurangi nyeri saat insersi adalah memberikan kompres baik kompres hangat maupun kompres dingin. Tujuan dari penerapan praktik berbasis bukti ini adalah untuk melihat perbandingan efek kompres hangat dan kompres dingin terhadap intensitas nyeri pada saat insersi jarum pada pasien yang menjalani hemodialisa rutin. Metode yang digunakan dalam praktik berbasis bukti ini adalah dengan memberikan kompres hangat dan kompres dingin serta membandingkan efek terhadap intensitas nyeri pada saat insersi pada pasien yang menjalani hemodialisa. Pada praktik berbasis bukti ini jumlah responden adalah enam pasien, skala nyeri di ukur menggunakan Numeric rating scale, kompres hangat menggunakan hot gel pack dengan ukuran 8 x 10 cm selama 15 menit dan kompres dingin dengan ice gel pack  berukuran 8 x 10 cm selama 10 menit. Hasil pelaksanaan praktik berbasis bukti menunjukkan rerata intensitas nyeri tanpa kompres 6.17 dari 10 (n=6), dengan kompres hangat rerata nyeri 3.83 dari 10 (n=6), sedangkan dengan kompres dingin rerata nyeri 1.50 dari 10 (n=6). Hasil dari praktik berbasis bukti ini efek kompres dingin lebih efektif dalam menurunkan intensitas nyeri saat insersi pada pasien hemodialisa. Penerapan praktik berbasis bukti ini dapat diterapkan oleh rumah sakit atau institusi lain pada saat insersi jarum pada pasien yang menjalani hemodialisa.

Kata Kunci: Hemodialisa, Insersi jarum, Nyeri, Kompres dingin

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 7 Februari 2018

PERAN TRANSFORMASIONAL LEADERSHIP TERHADAP PENGAKUAN PADA PROFESIONALISME KEPERAWATAN : A LITERATUR REVIEW

 Oleh : Wardah Fauziah1,  Agus Santoso2

 

1Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang

2Departemen Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang

Email : wardahfauziah7@gmail.com

 ABSTRAK

Perkembangan Keperawatan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dari mulai tahun 1983 ketika diadakannya kongres keperawatan dan sampai terbitnya Undang-undang No 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan yang merupakan titik awal perjuangan bagi perawat di Indonesia untuk menuntut haknya yaitu mendapat pengakuan akan keprofesionalisme yang telah  dijalankan selama ini. Kepemimpinan yang transformasional menjadi agen perubahan bagi profesi keperawatan. Kepemimpinan yang transformasional di profesi keperawatan diharapkan dapat membuat suatu perubahan, salah satu diantaranya adalah berubahnya pengakuan pemerintah dan masyarakat mengenai profesionalisme perawat. Studi literature ini adalah untuk menjelaskan terkait Peran Transformasional Leadership Terhadap Pengakuan Pemerintah Pada Profesionalisme Keperawatan. Penelusuran artikel ini melalui Ebsco, Google scholar dan Undang-undang serta peraturan lain di bawah undang-undang, dengan kata kunci Transformasional leadership,  Profesionalisme Keperawatan, dan Pengakuan. Penelusuran tersebut mendapatkan 14 artikel yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi,  antara lain artikel telah terbit sampai tahun 2017, dalam bentuk full text. Artikel yang sudah sesuai kriteria, kemudian dianalisa secara narasi. Penelusuran data mengunakan kata kunci dan kriteria pada electronic data based diatas, di dapatkan 14 artikel. Dari artikel-artikel tersebut, berbagai usaha telah dilakukan perawat untuk mencapai pengakuan akan profesionalisme profesi salah satunya adalah dengan transformasional leadship yang menghasilkan kepemimpinan yang membawa perubahan bagi pengakuan terhadap profesi keperawatan

Kata kunci: Transformasional leadership; Profesionalisme Keperawatan; Pengakuan

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 7 Februari 2018

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN TERHADAP KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RS BOGOR MEDICAL CENTER

Oleh : Nur Miladiyah Rahmah1, Dadang Suhendi2

1Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh Program Studi Ners

2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh Program Studi Ners

 

ABSTRAK

 

 

Perioperatif merupakan proses pembedahan yang dimulai tahap pra bedah (pre operasi), bedah (intra operasi), dan pascabedah (post operasi). Saat menjalani pre operasi tentunya pasien akan mengalami kecemasan. Salah satu cara untuk mengurangi tingkat kecemasan dengan memberikan terapi Murottal Al Quran yang mempunyai efek relaksasi. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi murottal Al-qur’an  terhadap kecemasan pasien pre operasi. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Quasi-eksperimental design yang akan digunakan pada penelitian ini adalah The one group pretest posttest design, jumlah sampel sebanyak 33 orang. Hasil penelitian ini diperoleh terdapat pengaruh terapi Murottal Al-Qur’an terhadap tingkat kecemasan pasien diperoleh  nilai P= 0,000 (α=<0,05). Sehingga dapat disimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian terapi Murottal Al-Qur’an terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien di RS Bogor Medical Center tahun 2016.

 

Kata Kunci: Terapi Murottal Al-qur’an dan Kecemasan

Daftar Pustaka: 23 (2006-2016)

Downlaod

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 7 Februari 2018

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KERTAJATI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017

Oleh : Ruri Yuni Astari1, Recxa Agtarika Intanpuri Nur Rahman2
1STIKes YPIB Majalengka
2STIKes YPIB Majalengka

Email : ruri_ya@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pemberian ASI secara Eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai usia 2 tahun dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) secara adekuat terbukti merupakan salah satu intervensi efektif dapat menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Cakupan ASI Eksklusif di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kertajati selama periode 2014–2016 mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kertajati. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang bekerja dan memiliki bayi usia 7-11 bulan sebanyak 41 ibu menyusui. Sampel diambil dengan teknik total sampling. Analisis yang digunakan univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dengan α = (0,05). Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengahnya ibu menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif saat ibu bekerja. Kurang dari setengahnya ibu menyusui bekerja lembur dan menyatakan tidak ada fasilitas menyusui ditempat kerjanya. Kurang dari setengahnya ibu menyusui tidak mendapat dukungan dari keluarga dalam pemberian ASI Eksklusif. Ada hubungan antara jumlah jam kerja dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja. Ada hubungan antara fasilitas menyusui dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja. Saran ditujukan bagi petugas kesehatan agar meningkatkan wawasan ibu menyusui melalui kegiatan–kegiatan penyuluhan dan konseling pada setiap kunjungan nifas dan kegiatan posyandu tentang pentingnya ASI Eksklusif

Kata Kunci : Pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja, jumlah jam kerja, ketersediaan fasilitas menyusui, dukungan keluarga

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 7 Februari 2018

HUBUNGAN ANTARA UMUR, PARITAS DAN INTERVAL PERSALINAN PADA KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM AKIBAT ATONIA UTERI DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2017

Oleh : Rina Nuraeni1, Arni Wianti2

1Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YPIB Majalengka

2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YPIB Majalengka

ABSTRAK

 

            Perdarahan postpartum ialah hilangnya darah lebih dari 500 ml selama 24 jam pertama. Kejadian perdarahan postpartum salah satunya disebabkan oleh atonia uteri. Atonia uteri  adalah uteri tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan pemijatan fundus uteri. Kejadian perdarahan postpartum akibat atonia uteri dapat disebabkan oleh umur, paritas dan interval persalinan. Menurut data RSUD Majalengka, pada tahun 2017 terdapat 1241 ibu bersalin dan 68 kasus ibu bersalin dengan perdarahan postpartum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur, paritas dan interval persalinan dengan kejadian perdarahan postpartum di RSUD Majalengka tahun 2017.

            Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu bersalin dengan perdarahan postpartum di RSUD Majalengka tahun 2017 yang berjumlah  68 ibu bersalin dengan perdarahan postpartum dan sampelnya sebanyak 22 ibu bersalin dengan perdarahan postpartum akibat atonia uteri dengan menggunaka total sampling. Analisis data terdiri dari analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan α = 0.05.

            Hasil penelitian menunjukan bahwa perdarahan postpartum akibat atonia uteri dengan umur berisiko sebesar 11.8%, paritas primipara sebesar 15 orang, dan yang interval persalinannya berisiko sebesar 47.1%. ada hubungan antara umur ibu (p value = 0.012), paritas (p value = 0.046) dan interval persalinan (p value = 0.658) dengan kejadian perdarahan postpartum akibat atonia uteri di RSUD Majalengka tahun 2017.

Disarankan dapat memberikan masukan tentang kejadian perdarahan akibat atonia uteri. Sehingga dapat dilakukan upaya-upaya untuk meminimalisir kejadian atonia uteri, serta diharapkan hasil penelitian ini menunjang terhadap data-data observasi kesehatan yang riil dalam mendukung perencanaan program kesehatan selanjutnya sesuai dengan hasil pencatatan dan pelaporan register yang akurat.

Kata kunci : Umur, paritas, interval persalinan

Download

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 7 Februari 2018

PERSEPSI MAHASISWA STIKES YPIB MAJALENGKA TERHADAP PERAN BAHASA INDONESIA DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

Oleh : Eti Wati

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YPIB Majalengka

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Persepsi Mahasiswa STIKes YPIB Majalengka Terhadap Peran Bahasa Indonesia dalam Asuhan Keperawatan (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Persepsi Mahasiswa STIKes YPIB Majalengka Terhadap Peran Bahasa Indonesia dalam Asuhan Keperawatan). Teori yang digunakan adalah Komunikasi dan Persepsi.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIKes YPIB Majalengka Program Reguler S1 Angkatan 2016 dan 2017 berjumlah 135 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified proportional sampling dan purposive sampling. Berdasarkan rumus Tarro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% diperoleh sampel sebanyak 93 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research) dan Penelitian Lapangan (Field Research).
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa nasional di Negara ini sangat penting digunakan oleh para perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan, karena bahasa Indonesia dapat dimengerti oleh penduduk Indonesia sehingga jika menggunakan bahasa Indonesia dalam memberikan pelayanan kesehatan maka hambatan komunikasi akan semakin berkurang.

Kata Kunci: Persepsi, Mahasiswa, Bahasa Indonesia, Asuhan Keperawatan

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 7 Februari 2018

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2017

Oleh: Tresna Komalasari1, H. Ade Tedi Irawan2

1AKPER YPIB Majalengka
2STIKes YPIB Majalengka

ABSTRAK

Motivasi dapat membuat seseorang berbuat demi mencapai tujuan, motivasi yang tinggi diharapkan akan menghasilkan prestasi yang baik melalui proses belajar. Prestasi akademik adalah hasil yang diperoleh akibat dari belajar dalam konteks akademis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi menjadi perawat dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Akper YPIB Majalengka. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa tingkat II semester III Akademi Keperawatan YPIB Majalengka dengan jumlah sampel 40 orang yang didapatkan dengan teknik stratified random sampling. Waktu penelitian selama 1 bulan menggunakan kuesioner dan data sekunder berupa IPK yang diperoleh dari bagian akademik.
Setelah dilakukan analisis menggunakan uji statistic dengan tingkat kemaknaan α = 0.05 dan hasil uji statistic Pearson Chi-Square Test adalah 0.004. Oleh karena nilai ρ < 0.05 maka ditemukan hubungan yang bermakna antara motivasi menjadi perawat dengan prestasi akademik mahasiswa Akper YPIB Majalengka.

Kata kunci: motivasi, prestasi

MEDISINA Jurnal Keperawatan dan Kesehatan AKPER YPIB Majalengka#Volume IV Nomor 7 Februari 2018

HUBUNGAN KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT BALITA YANG ISPA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BERULANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017

Oleh : Deis Isyana Nur Putri1, Wawan Hediyanto2

1AKPER YPIB Majalengka
2AKPER YPIB Majalengka

ABSTRAK

Kejadian ISPA di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukahaji pada balita pada bulan Januari-April 2017 sebanyak 1.411 balita dan yang mengalami kejadian ISPA berulang mencapai 215 balita kejadian ISPA berulang salah satunya dipengaruhi oleh kurangnya kemampuan keluarga dalam merawat balita yang ISPA. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kemampuan keluarga dalam merawat balita yang ISPA dengan kejadian ISPA berulang pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka Tahun 2017.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik yang bersifat deskriptif analitik menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang mempunyai balita dan mengalami ISPA di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukahaji pada bulan April tahun 2017 yaitu sebanyak 1.411 balita, dengan jumlah sampel sebanyak 94 balita. Sampel yang diambil menggunakan teknik simple random sampling, yaitu sampel diambil secara acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan kurang dari setengahnya balita mengalami ISPA berulang yaitu sebanyak 42 orang (44,7%).
Kurang dari setengahnya keluarga yang merawat balita ISPA kurang baik sebanyak 37 orang (39,4%). Ada hubungan kemampuan keluarga dalam merawat balita yang ISPA dengan kejadian ISPA berulang pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka tahun 2017. Saran ditunjukan bagi petugas kesehatan agar meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan lingkungan, khususnya tentang upaya keluarga dalam merawat balita yang ISPA agar kejadian ISPA berulang tidak terjadi. Keluarga agar berkonsultasi dengan petugas kesehatan tentang cara merawat balita yang ISPA.

Kata Kunci : Kejadian ISPA Berulang.